Pimpinan DPR Tepis Anggapan IHSG Rontok Gara-Gara Isu Menkeu Sri Mulyani Mundur

Nur Hana Putri Nabila
18 Maret 2025, 16:47
DPR IHSG
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad (tengah) dan Adies Kadir (kiri) memberikan keterangan pers di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/2/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sufmi Dasco Ahmad memberi tanggapan atas rontoknya Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hingga 7,01% intraday pada perdagangan saham hari ini, Selasa (18/3). Menurut Dasco merosotnya indeks saham tidak ada kaitannya dengan isu mundurnya Sri Mulyani dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan seperti kabar yang banyak beredar. 

“Kalo persepsi investor luar saya nggak tau, Sri Mulyani tidak akan mundur, dan fiskal kita kuat,” kata Dasco kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3).  

Seiring dengan pernyataan Dasco, manajemen BEI juga menjelaskan merosotnya IHSG disebabkan oleh banyak faktor.  Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan sejak awal tahun sampai kemarin, IHSG sudah tertekan cukup dalam. 

Data menunjukkan per kemarin, IHSG telah turun sebesar 8,59% secara year to date (ytd). Pada hari ini, Selasa (18/3), IHSG turun cukup dalam, yaitu lebih dari 5% dan menyebabkan trading halt sepanjang 30 menit.

“Penyebab penurunan IHSG tersebut dapat berasal dari internal maupun eksternal,” kata Jeffrey ketika dihubungi wartawan, Selasa (18/3). 

Secara eksternal, Jeffrey menyebut IHSG tertekan berasal dari ketidakpastian global yang dipicu oleh berbagai faktor ekonomi. Beberapa di antaranya adalah perang dagang, ketegangan geopolitik, serta kebijakan suku bunga yang cenderung tinggi dalam jangka panjang (higher for longer).  

Di sisi domestik, Jeffrey menyebut pasar mencermati defisit APBN yang baru diumumkan pemerintah. Selain itu, beberapa indikator ekonomi juga menjadi perhatian, seperti pelemahan nilai tukar rupiah, tren deflasi, serta penurunan penerimaan pajak. Investor juga menantikan perkembangan implementasi sejumlah kebijakan strategis pemerintah.  

Meski demikian, BEI mencatat bahwa rasio harga terhadap laba (P/E ratio) saham-saham di bursa saat ini berada di level 10. Angka ini merupakan yang terendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

“Kami menghimbau kepada investor agar cermat melihat kondisi fundamental dan selalu rasional dalam mengambil keputusan,” tambah Jeffrey. 

Sebelumnya, IHSG rontok 6,12% sebanyak 395,87 poin ke level 6.076 pada perdagangan saham sesi pertama. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham siang ini sebesar Rp 10,21 triliun dengan volume 15,87 miliar saham dan frekuensi sebanyak 887,3 ribu kali. 

 Sebanyak 73 saham menguat, 650 saham terkoreksi, dan 234 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sesi pertama sebesar Rp 10.359 triliun.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan