Nama 3 Calon Dirut BRI (BBRI) Mencuat Jelang RUPS, Siapa Kandidat Terkuat?

Ringkasan
- Pemain Oxford United, Ole ter Haar Romeny, akan menjadi WNI pada 8 Februari 2025 bersama dua pemain naturalisasi U-20.
- Ole memenuhi syarat naturalisasi karena memiliki nenek dari pihak ibunya yang lahir di Indonesia, dan pernah membela Timnas Belanda U15-U20.
- Pemerintah juga sedang menjajaki proses naturalisasi untuk Bek Royal Antwerp, Jairo Reidewald.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI bersiap menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (24/3). Pelaksanaan RUPS yang semula dijadwalkan 11 Maret 2025 diundur menjadi 24 Maret seiring dengan peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
Peluncuran Danantara selanjutnya akan berpengaruh terhadap keberadaan BBRI yang semula di bawah kementerian BUMN menjadi di bawah Danantara. Sesuai dengan Undang-Undang (UU) nomor 1 tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas UU BUMN nomor 19 tahun 2003 dijelaskan jika Danantara akan mengantongi 99% saham BUMN sehingga selanjutnya BRI akan menjadi salah satu entitas kelolaan Danantara.
Seiring dengan rencana pengalihan saham dan aset BRI dari Kementerian BUMN ke Danantara, Presiden Prabowo Subianto disebut telah merampungkan draf Peraturan Pemerintah yang akan menjadi payung pelaksanaan Danantara. Salah satu poin yang termuat dalam PP berkaitan dengan prosedur dan pelaksanaan inbreng saham BUMN.
Sumber Katadata.co.id mengatakan PP tentang Danantara tersebut akan diteken oleh Presiden Prabowo pada Senin (24/3) pagi sebelum pelaksanaan RUPS BRI. Dengan diterbitkannya PP tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh dalam pelaksanaan RUPS.
Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen BRI ke Bursa Efek Indonesia terdapat sejumlah agenda yang akan dibahas dalam RUPS. Selain penetapan pembayaran dividen, recovery plan, limit hapus tagih piutang pokok macet, dan buyback saham, pada RUPS kali ini BBRI juga akan melakukan perubahan pengurus .
Salah satu posisi yang disebut bakal mengalami pergantian dalam RUPS adalah posisi Direktur Utama yang kini dipegang oleh Sunarso. Posisi Dirut akan diisi oleh sosok yang baru lantaran Sunarso sudah menduduki posisi pucuk pimpinan bank pelat merah itu sejak September 2019.
Menjelang RUPS, terdapat tiga nama yang disebut-sebut berpotensi menggantikan Sunarso. Mereka adalah Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Alexandra Askandar, dan Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk Hery Gunardi.
Nama Catur Budi merupakan calon kuat dari internal BRI yang dinilai mampu membawa BRI semakin kokoh menjangkau UMKM dan pertanian. Selain di BRI ia sebelumnya pernah berkiprah di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Ia menjabat sebagai wakil direktur utama BRI sejak 2019 mendampingi Sunarso.
Hery Gunardi yang menjadi kandidat lainnya saat ini menjabat sebagai Dirut BSI. Ia di BSI sejak 2021 dan menjadi pemimpin pertama yang menjalankan perbankan syariah ini setelah menjalani merger beberapa bank syariah milik negara.
Sebelum memimpin BSI, Hery merupakan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri. Selama menjabat sebagai Dirut BSI, Hery disebut sukses membawa transformasi bank syariah terbesar di Indonesia dengan pertumbuhan laba mencapai di atas 20%.
Adapun nama Alexandra merupakan figur eksternal yang dinilai memiliki pengalaman cukup lama di perbankan. Ia menjabat posisi wadirut di bank Mandiri sejak 2020 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan dan Direktur Corporate Banking.
Sumber Katadata.co.id mengatakan di antara ketiga nama, sosok Catur dan Hery memiliki kans lebih besar untuk menggantikan Sunarso. Adapun Alexandra menurut sumber lainnya disebut masih diplot untuk dua posisi.
“Kalau tidak jadi Dirut BRI bisa ke Lembaga Penjamin Simpanan,” ujar sumber tersebut. Meski begitu mengenai posisi yang akan diisi Alexandra di LPS masih ada dua opsi.
Alexandra disebut bisa saja mengisi posisi wakil ketua LPS yang ditinggalkan Lana Soelistianingsih yang purnatugas sejak 12 Februari lalu. Opsi lain adalah Alexandra akan menggantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Ketua LPS yang akan habis masa tugasnya pada tahun ini.
Saat dikonfirmasi, Wadirut BRI Catur Budi tak bisa memberikan jawaban. Ia berdalih tak punya informasi mengenai namanya yang disebut bakal menjadi Dirut BRI. "Maaf saya nggak bisa jawab karena saya tidak tau," kata Catur lewat pesan singkat.
Katadata.co.id pun telah berupaya meminta konfirmasi pada Alexandra dan Heri terkait kans untuk menjadi Dirut BRI. Namun hingga berita ini dilayangkan, keduanya belum memberikan jawaban.
Di luar ketiga nama yang kini santer untuk mengisi posisi Dirut terdapat satu skenario lain. Seorang sumber menyebutkan posisi Dirut BRI bisa saja diserahkan kepada orang dari luar bank BUMN atau paling tidak kepada pihak di luar BRI.
Selanjutnya kepastian nama-nama yang akan memimpin BRI dalam jajaran direksi akan ditetapkan dan diumumkan dalam RUPS yang digelar pada Senin (24/3) mendatang.