Saham BRI Dibuka Turun 1,35% Jelang RUPS dengan Agenda Ganti Direksi

Patricia Yashinta Desy Abigail
24 Maret 2025, 10:21
Direktur Utama BRI, Sunarso
Katadata
Direktur Utama BRI, Sunarso

Ringkasan

  • Iuran pariwisata sebesar Rp 2 triliun akan dibiayai oleh anggaran negara, bukan dibebankan kepada wisatawan asing maupun lokal.
  • Iuran ini bertujuan untuk mendorong pariwisata berkelanjutan dan berkualitas, serta menjaga kontribusi sektor pariwisata ke pendapatan negara.
  • Rencana pungutan iuran pariwisata melalui tiket pesawat masih dalam tahap pengkajian, dengan tujuan mengumpulkan dana abadi pariwisata untuk promosi dan pengembangan sektor pariwisata.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dibuka turun 1,35% ke level Rp 3.650 jelang Rapat Umum Pemegang Saham alias RUPS yang dilaksanakan pada Senin (24/3) hari ini.

Agenda penting dalam RUPS hari ini yakni pergantian pemain di kursi direksi maupun komisaris bank pelat merah tersebut. Direktur Utama Sunarso yang menduduki posisi pucuk pimpinan bank pelat merah itu sejak September 2019, berpotensi diganti. .

Menjelang RUPS, terdapat tiga nama yang disebut-sebut berpotensi menggantikan Sunarso. Mereka adalah Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi, dan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Alexandra Askandar.

Sumber Katadata.co.id mengatakan di antara ketiga nama, sosok Catur dan Hery memiliki kans lebih besar untuk menggantikan Sunarso. Adapun Alexandra menurut sumber lainnya disebut masih diplot untuk dua posisi.

“Kalau tidak jadi Dirut BRI bisa ke Lembaga Penjamin Simpanan,” ujar sumber tersebut. Alexandra disebut bisa saja mengisi posisi wakil ketua LPS yang ditinggalkan Lana Soelistianingsih yang purna tugas sejak 12 Februari lalu.

Saat dikonfirmasi, Wadirut BRI Catur Budi tak bisa memberikan jawaban. Ia berdalih tak punya informasi mengenai namanya yang disebut bakal menjadi Dirut BRI. "Maaf saya nggak bisa jawab karena saya tidak tau," kata Catur lewat pesan singkat.

Katadata.co.id pun telah berupaya meminta konfirmasi pada Alexandra dan Heri terkait kans untuk menjadi Dirut BRI. Namun hingga berita ini dilayangkan, keduanya belum memberikan jawaban.

Selain pergantian direksi, terdapat sepuluh mata acara RUPS hari ini. Beberapa di antaranya yakni dividen final, hingga rencana pembelian kembali saham alias buyback yang dikeluarkan oleh BRI dan pengalihan saham hasil buyback yang disimpan sebagai saham treasuri.

BRI Berpotensi Sebar Dividen Rp 51,1 Triliun

BBRI sebelumnya menyampaikan akan memberi dividen dengan kisaran pay out ratio atau rasio pembayaran dividen 80% sampai dengan 85% dari laba tahun buku 2024 yakni Rp 60,15 triliun. Jika diakumulasikan, BRI berpotensi membagikan dividen Rp 51,1 triliun jika rasio pembayaran dividen 85% seperti yang disampaikan Sunarso.

Direktur Utama BRI Sunarso sebelumnya mengatakan berapapun laba BRI itu layak untuk dibagi. Menurut Sunarso modal BRI saat ini lebih dari cukup. "Tinggal tapi kita harus evaluasi. Kira-kira untuk cover risiko seperti apa, maka kemudian kita juga enggak ugal-ugalan untuk itu," kata Sunarso kepada media, Rabu (12/2).

BBRI sebelumnya melakukan pembayaran dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp 135 per lembar. Sunarso menjelaskan yang menjadi dasar pertimbangan pembagian dividen interim ini komitmen BRI untuk selalu memberikan keuntungan yang nyata kepada pemegang saham, terutama negara.

BRI Siapkan Rp 3 Triliun untuk Buyback Saham di 2025

BRI berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback yang telah dikeluarkan oleh Perseroan senilai maksimal Rp 3 triliun pada 2025.

Melansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, manajemen perusahan dengan kode emiten BBRI tersebut mengatakan pengalihan saham hasil buyback tersebut sesuai ketentuan POJK 29/2023.

“Buyback 2025 dilakukan melalui PT Bursa Efek Indonesia maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lambat 12 bulan setelah tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui buyback 2025," tulis dokumen yang ditandatangani Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, dikutip Sabtu (1/2).

Sunarso juga menyampaikan alasan perusahaan yang berencana melaksanakan pembelian kembali atau buyback saham sebesar Rp 3 triliun. Ia menyebut pembelian kembali saham tidak semata-mata karena turunnya saham BRI tetapi rangkaian program untuk kepemilikan pekerja.

Sunarso menjelaskan sebenarnya pembelian saham kembali sudah berjalan sejak 2015. Program ini dirancang untuk meningkatkan interaksi atau engagement pekerja terhadap peningkatan kinerja perusahaan jangka panjang.

"Ini dilakukan sebagai bentuk bahwa ada keyakinan bagi BRI terhadap peningkatan kinerja fundamental perusahaan sehingga pekerja perlu diberikan insentif agar bersama-sama memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham ini," kata Sunarso dalam konferensi pers laporan kinerja BRI, Rabu (12/2).

Menurut Sunarso alasan lainnya adalah untuk memperkuat kepercayaan pemegang saham dan stakeholder kepada kinerja BRI. Ia menyampaikan BRI merupakan bank pelat merah yang memiliki prospek bagus ke depan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...