Konsolidasi Seluruh BUMN Rampung Maret ini, Bagaimana Dampaknya ke Bursa?

Nur Hana Putri Nabila
24 Maret 2025, 13:04
Kantor Daya Anagata Nusantara atau Danantara dengan logo baru, Senin (24/2)
Katadata / Patricia Yasinta Abigail
Kantor Daya Anagata Nusantara atau Danantara dengan logo baru, Senin (24/2)

Ringkasan

  • Mantan CEO Investree, Adrian Gunadi, tengah menjadi buronan polisi atas dugaan tindak pidana keuangan.
  • Adrian terpantau hadir di ajang balap E1 Series Doha GP 2025 berdasarkan foto yang diunggah Amir Ali Salemizadeh.
  • OJK telah mencabut izin usaha Investree karena melanggar ketentuan ekuitas dan kinerja pinjaman yang memburuk.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Seluruh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan bergabung ke dalam Badan Pengelola Investasi Danantara pada akhir Maret 2025, termasuk perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, dengan masuknya emiten BUMN ke Danantara, akankah menjadi sentimen negatif?

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai ketidakjelasan filosofi dan strategi Danantara saat ini dapat berdampak negatif bagi BUMN. Tak hanya itu, risikonya akan semakin besar apabila tim yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto dianggap tidak kredibel dan lebih banyak diisi oleh orang-orang dekat, nepotisme, atau tim sukses.

“Apalagi jika Rosan Roeslani tetap akan memegang posisi sebagai Menteri Investasi dan CEO Danantara sekaligus,” kata Wijayanto ketika dihubungi Katadata.co.id, dikutip Senin (24/3).

Tak hanya itu, Wijayanto juga menyebut Danantara tidak bisa hanya mengandalkan dividen dari BUMN. Hal itu lantaran selain menerima dividen, Danantara juga memiliki kewajiban untuk memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke BUMN.

Ia mengatakan dalam lima tahun hingga 20 tahun terakhir, rata-rata net dividen BUMN hanya sekitar Rp 5,3 triliun hingga Rp 8,5 triliun per tahun. Selain itu, banyak BUMN yang saat ini menghadapi kesulitan keuangan, seperti BUMN Karya, BUMN Farmasi, dan Garuda, yang membutuhkan dana ratusan triliun rupiah untuk restrukturisasi.

“Dan ini harus ditanggung Danantara,” ujar Wijayanto.

Demi menarik kepercayaan investor terhadap saham-saham BUMN, Wijayanto, menyebut bahwa Danantara harus memiliki arah yang jelas dan dipimpin oleh profesional yang kredibel. Selain itu, restrukturisasi BUMN perlu segera dilakukan secara transparan, termasuk menyelesaikan berbagai kasus korupsi. Ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak terus-menerus mengeluarkan kebijakan yang bombastis dan tidak realistis tanpa perencanaan teknokratis yang jelas.

Sementara itu, Guru Besar Keuangan dan Pasar Modal UI, Budi Frensidy, menilai pada tahun-tahun awal, sentimen terhadap Danantara mungkin akan cenderung negatif karena adanya grup BUMN yang memiliki citra kurang baik di mata investor, seperti BUMN Karya. Namun, ia mencatat bahwa BUMN perbankan (Himbara) masih memiliki daya tarik yang kuat bagi investor hingga saat ini.

“Jadi, jika nanti terbukti bagus kinerja Danantara, sama seperti pengelolaan Himbara, mungkin saja sentimen negatif berubah jadi positif,” kata Budi kepada Katadata.co.id.

Konsolidasi Seluruh BUMN Rampung Sebelum RUPS Akhir Maret

Sebelumnya Kepala Holding Operasional Danantara Dony Oskaria mengatakan dalam konsolidasi itu Danantara akan langsung menggabungkan BUMN di berbagai sektor di bawah kelolaan BPI. Hal ini berbeda dengan rencana awal Danantara yang pada tahap awal akan mengelola tujuh BUMN yang sudah berstatus perusahaan terbuka.

“Sebelum RUPS sudah harus pindah ke Danantara,” ujar Donny. Adapun RUPS BUMN menurut Dony akan digelar pada Maret 2025 mendatang.

Ia pun mengatakan, setelah konsolidasi selesai maka manajemen seluruh BUMN akan dikendalikan oleh Danantara. Dengan begitu BUMN baik di bidang pangan, aviasai, infrastruktur, energi, perbankan dan sektor lainnya akan berada di bawah kelolaan Danantara.

Rencana Danantara segera melakukan konsolidasi seluruh BUMN juga disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi yang kini ditunjuk menjadi Kepala Danantara Rosan Roeslani. Ia mengatakan sejak tahap awal seluruh BUMN akan bergabung dalam Danantara.

“Bukan hanya 7 BUMN, dan memang coba kami tingkatkan. Memang ada stage-nya yang kami akan konsolidasikan semua aset ini supaya create the value, salah satu pesannya agar menjadi global champion,” ujar Rosan usai peluncuran Danantara di Istana Merdeka, Senin (24/2).

Menurut Rosan, pada saat peluncuran Danantara, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan cita-cita pendirian Danantara untuk menjadi perusahaan investasi milik negara yang berkibar di dunia internasional. Meski begitu, ia mengatakan hal utama yang ingin dicapai adalah penciptaan lapangan pekerjaan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...