Profil Hery Gunardi dari Krisis 98 hingga Menjadi Bos Baru BRI, Intip Jejaknya

Ringkasan
- Pagar laut di Kabupaten Tangerang dan Bekasi bukan bagian dari proyek pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang masih dalam kajian.
- Pengembangan giant sea wall akan melibatkan pihak swasta melalui skema PPP, namun belum ada investor yang mengajukan proposal.
- Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang mendalami kasus pemasangan pagar laut yang tidak berizin di perairan Kabupaten Tangerang dan Bekasi, dan telah menurunkan tim untuk mengumpulkan keterangan.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) resmi menunjuk Hery Gunardi sebagai Direktur Utama yang baru, menggantikan Sunarso. Pengangkatan Hery Gunardi sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (24/3).
Sebelum dipercaya memimpin BRI, Hery menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI sejak 2021.Meski begitu Hery bukanlah orang baru di dunia perbankan.
Melalui keterangan resmi Hery mengatakan siap mengemban amanah baru dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, memimpin BSI maupun BRI memiliki kesamaan substansi yakni sama-sama membangun perekonomian bangsa dari segi industri perbankan, namun dengan sektor berbeda. Saat ini BSI bergerak di sektor perbankan syariah sedangkan BRI lebih fokus pada segmen UMKM.
“Saya bersyukur bisa menjadi bagian dalam pembangunan ekonomi nasional khususnya di industri perbankan melalui berbagai pengalaman saya selama ini,” kata Hery seperti dikutip, Selasa (25/3).
Rekan Jejak Hery Gunadi di Industri Perbankan
Di industri perbankan Tanah Air, Hery bukanlah orang baru. Ia tercatat memiliki rekam jejak yang panjang dengan reputasi mumpuni. Pria kelahiran Bengkulu ini memulai karir sebagai bankir di Bank Bapindo pada 1991.
Pada kurun waktu 1998-1999, Hery menjadi anggota Tim Merger yang membidani lahirnya Bank Mandiri. Kala itu, saat krisis ekonomi melanda, pemerintah menggabungkan empat bank yaitu Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim menjadi bank baru, yaitu Bank Mandiri.
Hery juga sosok yang menangani pendirian PT AXA Mandiri Finansial Services (AMFS), yaitu perusahaan asuransi joint venture antara Bank Mandiri dan AXA Group Perancis (2002-2003). Lalu pada 2006, Hery dipercaya untuk menangani segmen wealth management Bank Mandiri dan karirnya terus menanjak sebagai Direktur hingga menjadi Plt Direktur Utama Bank Mandiri pada September-Oktober 2020.
Sejumlah posisi top management mulai dari Direktur Mikro dan Ritel, Direktur Konsumer, Direktur Distributions, Direktur Small Business & Network, hingga Direktur Consumer & Retail Transaction pernah diemban Hery saat di Bank Mandiri. Ketika dirinya menjadi Direktur Mikro dan Retail Banking pada April 2013-Januari 2015, Hery membawa Bank Mandiri menyalurkan total kredit mikro mencapai Rp 35 triliun.
Ia juga menjalankan branch business process re-engineering dan mentransformasi unit bisnis mikro & retail banking Bank Mandiri.Atas inovasi yang dikawal olehnya pada 2014 Bank Mandiri dinobatkan sebagai Best Domestik Retail Bank of The Year Indonesia berdasarkan The Asian Banking & Finance.
Ketika mengemban jabatan sebagai Direktur Bisnis Kecil & Jaringan Bank Mandiri (Maret 2018-Mei 2019), Hery memacu penyaluran kredit retail dengan total portofolio Rp 214 triliun. Capaian itu termasuk kredit untuk segmen mikro, serta segmen kecil & menengah (SME).
Selama di Bank Mandiri, Hery tercatat membawa Bank Mandiri meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk penghargaan Best Service Excellence dari Marketing Research Indonesia selama 10 tahun berturut-turut sejak 2007 – 2017. Juga membawa Bank Mandiri masuk dalam top 11 dari 500 perusahaan terbaik dunia dari sisi lingkungan kerja atau World Best Employer pada 2018.
Dengan sederet pengalaman, Hery kemudian dipercaya membidani lahirnya BSI dengan proses merger 3 bank syariah anak usaha bank BUMN yaitu PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Hery pun ditunjuk sebagai Direktur Utama pertama di bank syariah terbesar di Indonesia.
Penetapan itu dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada RUPSLB tanggal 15 Desember 2020 dan efektif menjabat pada 1 Februari 2021. “Pengalaman dalam perjalanan karir saya menjadi modal penting untuk melangkah ke depan bersama BRI, dengan melanjutkan pencapaian oleh pemimpin-pemimpin BRI sebelumnya,” ujar Hery.
Ia menyatakan salah satu yang akan terus dikembangkan adalah melakukan transformasi culture dan digital. Menurut Hery, ia memiliki komitmen mendorong seluruh Insan BRILian menjadi talenta terbaik di bidangnya dengan kepercayaan dan daya saing tinggi.
“Semoga ke depan BRI terus tumbuh dan memberikan nilai ekonomi maupun sosial yang seimbang sebagai BUMN melalui kebermanfaatan dan kontribusi yang berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia,” ujar Hery dalam pernyataan resmi usai ditetapkan menjadi Dirut baru seperti dikutip Selasa (25/3).
Selain Hery, RUPST BRI juga mengangkat Agus Noorsanto sebagai Wakil Direktur Utama. Sebelumnya, Agus menjabat sebagai Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan di bank dengan aset terbesar di Indonesia itu.
Rekam Jejak Hery Gunadi di Industri Perbankan
Hery Gunardi sudah memulai karier di industri perbankan Tanah Air sejak di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada 1991. Ia kemudian menjadi salah satu orang yang terlibat dalam tim yang berperan dalam penggabungan empat bank menjadi Bank Mandiri pada 1999.
Di Bank Mandiri, Hery menduduki berbagai posisi strategis, termasuk Direktur Micro & Business Banking, Direktur Consumer Banking, Direktur Distributions, Direktur Bisnis Kecil & Jaringan, hingga Wakil Direktur Utama pada 2020. Ia sempat menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Mandiri sebelum akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank Syariah Mandiri pada 2020.
Hery kemudian menjadi tokoh kunci dalam merger tiga bank syariah milik BUMN—Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah—yang melahirkan PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada 2021. Ia dipercaya menjadi Direktur Utama pertama bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.
Capaian dan Prestasi
Selama berkarier di sektor perbankan, Hery telah mencatatkan berbagai pencapaian. Saat menjabat sebagai Direktur Mikro dan Retail Banking di Bank Mandiri (2013-2015), ia berhasil menyalurkan kredit mikro hingga Rp35 triliun serta mereformasi proses bisnis perbankan retail. Berkat kepemimpinannya, Bank Mandiri meraih gelar Best Domestic Retail Bank of The Year Indonesia dari The Asian Banking & Finance pada 2014.
Sebagai Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri (2018-2019), Hery mendorong peningkatan kredit UMKM dan retail dengan total portofolio mencapai Rp214 triliun. Ia juga membawa Bank Mandiri memenangkan penghargaan Best Service Excellence dari Marketing Research Indonesia selama satu dekade berturut-turut (2007-2017).
Keberhasilannya dalam memimpin BSI pun tak lepas dari inovasi dan transformasi digital yang diterapkannya. Di bawah kepemimpinannya, BSI meluncurkan berbagai layanan berbasis digital untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia.
Dengan pengalaman panjangnya, Hery optimistis dapat membawa BRI semakin berkembang. “Pengalaman dalam perjalanan karir saya menjadi modal penting untuk melangkah ke depan bersama BRI, dengan melanjutkan pencapaian oleh pemimpin-pemimpin BRI sebelumnya termasuk Pak Sunarso dalam melakukan transformasi culture dan digital,” kata Hery.
Hery Gunardi lahir di Bengkulu pada 1962. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas 17 Agustus 1945 dalam bidang Administrasi Niaga (1987), lalu meraih gelar pascasarjana di University of Oregon, AS, dalam bidang Finance and Accounting (1991). Gelar doktor ia peroleh dari Universitas Padjadjaran pada 2021.