IHSG Diprediksi Kembali Menguat, Analis Jagokan Saham BMRI hingga BRMS

Ringkasan
- IHSG diprediksi menguat karena pasar positif terhadap pengumuman Danantara dan RUPS tiga bank besar. Saham BMRI, BBRI, TLKM, ASII, dan ANTM direkomendasikan untuk diperhatikan.
- MNC Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi koreksi ke level 5.975 atau 5.879, dengan *support5.938-5.825 dan *resistance6.445-6.557.
- MNC Sekuritas merekomendasikan strategi *buy on weaknessuntuk saham BRMS, DOID, dan PANI, serta *speculative buyuntuk WIFI.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Rabu (26/3). Phintraco Sekuritas menilai pasar masih mencerna pengumuman terkait Danantara pada Senin (24/3), termasuk susunan pengurus dan rencana investasi.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati komposisi kepemilikan Danantara di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi anggotanya. "Keterbukaan informasi ini mulai membangun kepercayaan diri pelaku pasar," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Rabu (26/3).
Faktor lain yang turut mendukung penguatan IHSG adalah respons positif terhadap pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari tiga bank besar, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Salah satu agenda utama dalam RUPS tersebut adalah penetapan dividen tahun buku 2024.
Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan ke kisaran 6.300–6.330 pada Rabu (26/3). Beberapa saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
Namun, MNC Sekuritas melihat adanya potensi koreksi dalam pergerakan IHSG. Indeks berpeluang menguji kembali level 5.975 atau bahkan menyentuh 5.879. Support IHSG diprediksi berada di 5.938 hingga 5.825, sedangkan resistance diperkirakan pada 6.445 hingga 6.557.
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah dalam suatu periode, di mana harga cenderung kembali naik karena meningkatnya aksi beli. Sementara resistance adalah tingkat harga tertinggi yang sering menjadi titik balik akibat aksi jual besar-besaran.
MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness pada beberapa saham berikut:
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di kisaran harga 274–312
- PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) di kisaran harga 336–360
- PT Pantai Indah Kapuk Tbk (PANI) di kisaran harga 7.925–8.300
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) dengan strategi speculative buy di kisaran harga 1.610–1.750.
Adapun buy on weakness adalah strategi membeli saham saat harga turun, tapi berpotensi naik kembali. Sementara speculative buy adalah strategi membeli saham berisiko tinggi dengan peluang untung cepat.