Profil Lo Kheng Hong, Mantan Bankir dengan Julukan Warren Buffett Asal Indonesia

Rahayu Subekti
28 Maret 2025, 16:08
Investor kenamaan Tanah Air Lo Kheng Hong memberi penjelasan saat acara Wealth Wisdom yang diselenggarakan Permata Bank di Balroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3/10).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Investor kenamaan Tanah Air Lo Kheng Hong memberi penjelasan saat acara Wealth Wisdom yang diselenggarakan Permata Bank di Balroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3/10).

Ringkasan

  • Kementerian Kominfo akan menjatuhkan sanksi kepada 21 Penyelenggara Jasa Pembayaran terkait judi online, termasuk BRI dan ShopeePay.
  • Kominfo telah memberikan surat peringatan dan meminta penyelenggara melakukan pemeriksaan internal untuk memastikan layanan tidak digunakan untuk judi online.
  • BRI membantah memfasilitasi transaksi judi online dan menyatakan telah memblokir rekening yang terindikasi terlibat dalam judi online.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Lo Kheng Hong merupakan investor ternama di Indonesia. Pria kelahiran 20 Februari 1959, mendapat julukan Warren Buffett asal Indonesia karena sukses dengan strategi value investing yakni berinvestasi pada perusahaan undervalued yang berpotensi besar untuk jangka panjang.

Dia berpendapat menjadi seorang investor saham bisa membuat kaya meskipun dirinya hanya tidur saja. Asalkan memilih investasi pada perusahaan yang selalu bertumbuh dan menghasilkan laba, dan membeli sahamnya dengan harga yang tepat.

Lo Kheng Hong Bankir yang Pensiun Dini Jadi Investor

Lo Kheng Hong merupakan mantan bankir yang kemudian beralih sepenuhnya menjadi investor. Dia bukan berasal dari keluarga kaya, setelah lulus SMA dia langsung bekerja karena keluarga tak mampu membiayai kuliah ke perguruan tinggi.

Kariernya bermula sebagai staf tata usaha di Overseas Express Bank. Ketika itu dia menjadi tukang foto kopi berbagai laporan keuangan bank, dan mempelajarinya. Ketika itu dia juga mulai berinvestasi saham.

Pada usia 20 tahun, Lo mulai berkuliah sembari bekerja, melanjutkan kuliah di Universitas Nasional jurusan Sastra Inggris.

Setelah bekerja 10 tahun pada Overseas Express Bank, Lo pindah ke Bank Ekonomi pada 1990. Setahun bekerja dia diangkat menjadi Kepala Cabang.

Jabatannya ini membuat Lo Kheng Hong semakin tinggi dan semakin besar bisa berinvestasi. Pada 1996 atau Ketika Lo berusia 37 tahun, dia memutuskan untuk pensiun dini dan memilih fokus untuk berinvestasi saham.

Pernah Mengalami Rugi Besar

Mengutip dari laman wealth management platform PINA, Lo Kheng Hong ternyata pernah mengalami kerugian saham sebelum meraih kesuksesan.

Saham pertama yang ia beli pada 1989 yakni PT Gajah Surya Multi Finance Tbk. Namun Lo terpaksa menjual sahamnya dengan harga rendah karena harga saham tersebut turun.

Pengalaman buruknya itu membuat Lo Kheng Hong berusaha keras mempelajari dan memahami arah pasar modal. Selama memutuskan untuk berinvestasi, ada tiga sumber investasi yang paling menguntungkan. 

Tiga Investasi Lo Kheng Hong yang Untung Besar: 

1. PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI)

MBAI merupakan perusahaan unggas terbesar kedua di Indonesia. Lo Kheng Hong membeli saham seharga Rp 250 pada 2005 dan menjual dengan harga Rp 31.500 pada 2011. Lo Kheng Hong mendapatkan keuntungan sebesar 12.500% atau 126 kali lipat dari harga asli. Angka ini mencapai 8,28% dari total saham MBAI di pasar.

2. PT Panin Financial Tbk (PNLF)

Saham selanjutnya yang membuat Lo Kheng Hong menjadi kaya yaitu PNLF. Ia membeli saham PNLF saat harganya Rp 100 per saham. Lo Kheng Hong membeli saham itu hingga 850 juta lembar atau setara dengan Rp 85 miliar.

Dalam waktu 1,5 tahun, Lo Kheng Hong menjual saham tersebut 2,6 kali lipat dari harga aslinya. Pada akhirnya, Lo Kheng Hong mendapatkan omzet mencapai Rp 221 miliar dengan keuntungan berkisar Rp 136 miliar.

3. PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS)

Lo Kheng Hong membeli saham RIGS dengan harga Rp 800 per saham dan kemudian dijual seharga Rp 1.350 per saham. Keuntungan itu didapatkan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Deretan Saham Lo Kheng Hong di Perusahaan Besar

Saat ini diketahui saham Lo Kheng Hong sudah lebih dari 5% di empat Perusahaan seperti:

1. PT Global Mediacom Tbk (BMTR)

Lo Kheng Hong memiliki saham di BMTR sebesar 6,4% atau setara dengan 1 miliar lembar saham dan nilai kepemilikan saham tersebut mencapai Rp 286,9 miliar.

2. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)

Lo Kheng Hong juga memiliki saham di CFIN sebesar 5,12%. Angka ini setara dengan 203,9 juta lembar saham dengan nilai kepemilikan sebesar Rp 62,8 miliar.

3. PT Intiland Development Tbk (DILD)

Lo Kheng Hong memiliki saham sebesar 6,2% di DILD. Angka ini setara dengan 651,4 juta lembar saham dan nilai kepemilikan sahamnya mencapai Rp 100 miliar.

4. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Perusahaan ini menjadi salah satu yang masuk dalam portofolio investasi Lo Kheng Hong.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...