Sempat Punya 5,58%, Emiten Prajogo Chandra Asri (TPIA) Lepas Seluruh Saham SSIA

Nur Hana Putri Nabila
8 April 2025, 17:09
Gedung Chandra Asri
Dok Chandra Asri
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten orang terkaya nomor empat di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) telah menjual seluruh portofolio saham di PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Sebelumnya, Chandra Asri sempat tercatat menggenggam 5,58% saham SSIA.  

Berdasarkan data Kustodian Efek Indonesia (KSEI) sebelumnya per 21 Maret 2025 TPIA menggenggam 250.596.065 atau setara 5,33% saham SSIA. Kemudian pada 26 Maret 2025, emiten Prajogo Pangestu itu menambah kepemilikan sahamnya sebanyak 262.520.365 lembar saham dan selanjutnya naik menjadi 5,58% atau setara dengan 8.663.900 lembar saham SSIA.

Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri Pacific, Suryandi, menjelaskan Chandra Asri memiliki likuiditas yang besar dan dana tersebut dikelola secara produktif. Dana yang tersedia itu menurut dia salah satunya digunakan untuk  instrumen portofolio. Ia menjelaskan langkah ini bukan bertujuan untuk mengakuisisi maupun menambah kepemilikan saham di SSIA.

 “Dan saat ini sudah tidak ada lagi (saham TPIA di SSIA), karena itu seperti portofolio trading yang dikelola finance dari chandra asri sendiri,” kata Suryandi dalam analis dan media briefing Chandra Asri Pacific secara virtual, Selasa (8/4).  

Sebelumnya TPIA muncul menjadi pemegang saham perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha real estat,kawasan industri, pengelolaan gedung dan perhotelan, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia, mengatakan investor perlu mencermati alasan di balik pembelian saham SSIA oleh Chandra Asri. Merujuk ke catatan KSEI, TPIA menggenggam 5,33%, apabila mengacu ke harga penutupan pada 21 Maret 2025, total modal yang dikeluarkan TPIA untuk borong SSIA mencapai Rp 214 miliar.  

Liza mengatakan transaksi dilakukan dalam bentuk pengelolaan dana nasabah individu atau PDNI dari manajer investasi Henan Putihrai Asset Management (HPAM) berdasarkan kontrak yang dibuat kedua belah pihak.  Ia menilai transaksi belum tentu berpotensi menjadi bagian dari strategi jangka panjang. 

Menurut Liza aksi borong saham ini tidak serta merta bisa diartikan sebagai langkah TPIA untuk mengakuisisi Surya Semesta Internusa. “Jadi belum tentu aksi masuk ke SSIA ini murni keinginan pihak Prajogo Pangestu alias akuisisi,” kata Liza kepada Katadata.co.id, dikutip Kamis (26/3).   

Liza menilai bahwa transaksi saham TPIA ke SSIA kemungkinan hanya merupakan inisiatif manajer investasi untuk menambah SSIA dalam portofolio investasi TPIA. Selain itu SSIA juga dikenal sebagai saham yang tidak memiliki pengendali utama, dengan kepemilikan publik mencapai 73,11%. 

Di sisi lain, saham TPIA terpantau stagnan di level Rp7.200 pada penutupan perdagangan saham Selasa (8/4) sore. Nilai transaksinya tercatat Rp162,69 miliar dengan volume yang diperdagangkan sebesar Rp 23,95 juta, dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 622,88 triliun. 

Apabila melihat tren pergerakannya, dalam seminggu terakhir TPIA menguat 7,46%. Namun sahamnya tergelincir 5,26% dalam tiga bulan terakhir dan anjlok 19,33% dalam enam bulan terakhir. 




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...