IHSG, Wall Street, Hingga Bursa Asia Kompak Ceria Usai Trump Tunda Tarif

Nur Hana Putri Nabila
10 April 2025, 09:55
Seorang wanita melintasi pantulan layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Pada penutupan perdagangan akhir pekan IHSG ditutup pada level 6.803 atau naik 0,22 persen.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Ilustrasi. IHSG
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, Wall Street, hingga bursa Asia kompak ceria usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menunda kebijakan tarif terhadap puluhan negara, kecuali Cina. IHSG terpantau dibuka meroket 5,07% ke 6.270 pada perdagangan hari ini, Kamis (10/4). 

Namun, indeks bergerak berfluktuasi. Hingga pukul 09.32 WIB, IHSG menguat 4,06% atau 242,55 poin ke level 6.210. Volume yang diperdagangkan tercatat 5,97 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp 4,65 triliun dan nilai transaksinya 283,13 ribu kali. Sebanyak 470 saham menguat, 74 saham turun, dan 106 emiten tak bergerak. 

Bursa Asia Kompak Menguat

Sejalan dengan kenaikan IHSG, bursa Asia turut naik secara serempak. Pada pukul 09.29 WIB, indeks Nikkei mencatat lonjakan tertinggi sebesar 8,41%, diikuti Hang Seng yang naik 3,85%, Shanghai Composite menguat 1,61%, dan Straits Times melonjak 5,96%.

Wall Street Melesat Usai Trump Tunda Tarif hingga 90 Hari

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan saham Rabu (9/4). Rekor itu mencatatkan salah satu reli terbesar dalam sejarah, usai Presiden Donald Trump mengumumkan penghentian sementara sejumlah tarif "timbal balik" terhadap negara lain. Pernyataan ini juga memicu lonjakan besar di pasar yang sebelumnya tertekan selama sepekan terakhir.

S&P 500 melesat 9,52% dan ditutup di level 5.456,90, menjadi lonjakan harian terbesar sejak krisis 2008 dan kenaikan ketiga terbesar sejak Perang Dunia II. Sementara Dow Jones Industrial Average melonjak 2.962,86 poin atau 7,87% ke 40.608,45, kenaikan tertinggi sejak Maret 2020. 

Nasdaq Composite pun tak kalah, terapresiasi 12,16% dan ditutup di 17.124,97, mencetak lonjakan harian tertinggi sejak Januari 2001 dan menjadi hari terbaik kedua dalam sejarah indeks tersebut.

Volume perdagangan juga mencetak rekor, dengan sekitar 30 miliar saham berpindah tangan, menjadikannya hari tersibuk di Wall Street sejak data dicatat 18 tahun lalu. 

Dalam unggahannya di Truth Social, Donald Trump menyatakan bahwa ia telah menyetujui jeda selama 90 hari atas tarif, termasuk penurunan signifikan tarif timbal balik sebesar 10% yang langsung berlaku. Namun, dalam pernyataan yang sama, Trump juga mengumumkan bahwa tarif terhadap Cina justru dinaikkan menjadi 125%.

Sesuai Ramalan

IHSG diprediksi bangkit pada perdagangan hari ini, Kamis (10/4) setelah turun 0,47% ke level 5.967 pada perdagangan kemarin.

Menurut Analis Phintraco Sekuritas, Valdy K, IHSG berpeluang rebound atau bangkit mencoba menutup sebagian gap ke kisaran 6.160-6.270 hari ini. 

“Jika euforia cukup besar, penguatan IHSG dapat berlanjut sampai dengan kisaran 6.450-6.500,” tulis Valdy dalam risetnya, Kamis (9/4). 

Ia menilai kebijakan penundaan penerapan sebagian tarif timbal balik oleh pemerintah AS memberi ruang tambahan bagi Indonesia untuk menjajaki negosiasi lebih lanjut dengan pihak AS. Di tingkat global, langkah ini turut meredam potensi meluasnya aksi balasan dari berbagai negara. 

Sedangkan  berdasarkan analisa teknikal, Pilarmas Sekuritas melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.880–6.160.

 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan