BEI Respons Kabar Danantara Jadi Liquidity Provider Pasar Modal, Apa Dampaknya?


Bursa Efek Indonesia (BEI) merespons rencana Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara menjajaki peluang menjadi penyedia liquidity provider (LP) pasar modal. Danantara saat ini menjadi pemegang saham 18 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Berita gembira kalau begitu,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna ketika ditanya wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/4).
Di sisi lain, meski BEI menyambut wacana Danantara masuk ke pasar modal, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyebut terdapat perbedaan makna antara penyedia likuiditas atau liquidity provider antara Danantara dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK). Aturan mengenai liquidity provider sebelumnua termuat dalam POJK 18/2024.
“Mungkin yang dimaksud dengan liquidity provider oleh Danantara berbeda dengan Penyedia Likuiditas atau liquidity provider sesuai POJK,” kata Jeffrey ketika dihubungi wartawan, Selasa (15/4).
Jeffrey menyebut peran Danantara sebagai investor institusi besar sangat penting untuk meningkatkan likuiditas pasar. Ia juga menyebut kehadiran BPI Danantara menjadi penyedia likuiditas atau liquidity provider akan membawa angin segar bagi Pasar Modal indonesia.
Dalam POJK 18 liquidity provider adalah perantara pedagang efek atau pihak lain yang disetujui oleh OJK. Liquidity provider adalah pihak yang telah mendapat persetujuan dari penyelenggara pasar untuk dapat memperdagangkan efek dan memiliki kewajiban untuk melakukan kuotasi atas efek tertentu yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pasar guna mendukung terciptanya likuiditas perdagangan efek tersebut.
Pandu Sjahrir Ungkap Kesiapan Danantara Jadi Liquidity Provider
Sebelumnya Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir mengatakan, pihaknya tengah mendiskusikan untuk menjadi penyedia likuiditas pasar modal. Menurutnya, saat ini pasar modal dibagi menjadi dua unsur, yakni pergerakan harga saham dan ekuitas atau nilai saham yang dimiliki investor.
“Jadi tentu nanti kami lihat dari hasil dividen, kami parking di mana, ya bisa saja salah satunya di sana (pasar modal),” kata Pandu kepada wartawan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip Selasa (15/4).
Ia mengatakan dividen yang diterima dari Danantara kemungkinan besar akan ditempatkan terlebih dahulu di pasar modal. Meski begitu, Danantara juga telah menyiapkan sejumlah proyek prioritas untuk tujuan investasi ke depannya.
Pandu belum menjelaskan secara detail sektor pasar modal mana yang nantinya akan dilepas. Ia menegaskan fokus utama Danantara saat ini adalah memperkuat portofolio investasi dan meningkatkan keuntungan bagi BUMN.