Wall Street Turun, Investor Soroti Laporan Keuangan Kuartal I Emiten Jumbo

Nur Hana Putri Nabila
16 April 2025, 06:09
Wall Street
Wall Street
Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) turun pada perdagangan saham hari Selasa (15/4) seiring investor mencermati laporan keuangan kuartal pertama sejumlah emiten. Selain itu investor juga menunggu respons atas meredanya volatilitas pasar baru-baru ini.

Dow Jones ditutup turun 155,83 poin atau 0,38% ke level 40.368,96. Lalu S&P 500 tergelincir 0,17% menjadi 5.396,63 dan Nasdaq turun tipis 0,05% ke posisi 16.823,17. Ketiga indeks kompak menghentikan tren penguatan beruntun sebelumnya.

Perdagangan yang cenderung stabil ini kontras dengan lonjakan dalam beberapa hari terakhir. Indeks VIX, indikator volatilitas yang sering disebut “pengukur ketakutan” Wall Street, turun ke kisaran 30 setelah sempat menyentuh level 60 minggu lalu.

Kinerja positif ditunjukkan saham sektor perbankan, seperti Bank of America dan Citigroup yang masing-masing naik 3,6% dan 1,8% usai mencatatkan kinerja di atas ekspektasi. ETF sektor perbankan SPDR S&P Bank (KBE) juga naik lebih dari 1%.

Investor kini menanti laporan keuangan dari emiten besar lainnya seperti United Airlines dan Netflix. Di sisi lain, saham Boeing melemah lebih dari 2% menyusul laporan Bloomberg bahwa otoritas Cina melarang maskapai domestiknya membeli pesawat baru dari perusahaan tersebut.

Selain itu Wall Street sempat terdorong oleh keputusan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada Jumat lalu yang mengecualikan produk elektronik, termasuk smartphone, komputer, dan semikonduktor, dari tarif balasan. Namun, pernyataan terbaru dari Presiden Donald Trump dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick menyiratkan, kebijakan tersebut bisa jadi bersifat sementara.

Meskipun sempat menguat, ketiga indeks utama masih terkoreksi sejak pengumuman tarif awal oleh Trump pada 2 April. Dow dan Nasdaq merosot 4,4%, sedangkan S&P 500 turun 4,8%.

"Skenario paling buruk mungkin tidak akan terjadi, tetapi persoalannya, pasar bisa langsung anjlok 3% hanya karena muncul satu berita utama,” kata Larry Tentarelli, pendiri Blue Chip Daily Trend Report, dikutip CNBC, Rabu (16/4). 



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...