2 Sekuritas Disebut Jamin Efek IPO Chandra Daya Anak Usaha TPIA, Ini Bocorannya


Dua perusahaan sekuritas disebut bakal menjadi penjamin pelaksana emisi efek pencatatan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Saat ini TPIA yang merupakan emiten milik konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu tengah menyiapkan PT Chandra Daya Investasi (CDI) listing di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan informasi pelaku pasar yang diterima Katadata.co.id, dua sekuritas yang disebut bakal menjadi fasilitator IPO Chandra Daya adalah PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT BNI Sekuritas. Kedua sekuritas tersebut sebelumnya juga pernah menjadi perusahaan penjamin efek dalam IPO entitas Barito Group yang terafiliasi dengan TPIA.
Sebelumnya Henan Putihrai menjadi perusahaan penjamin efek yang mengantarkan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) IPO pada Maret 2024 lalu. Sementara BNI Sekuritas merupakan perusahaan penjamin emisi efek untuk IPO PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang digelar Oktober 2023.
Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari Henan Putihrai Sekuritas menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi atau rencana terkait hal tersebut. Meski begitu, ia memahami bahwa CDI telah memberikan sinyal mengenai rencana go public melalui pemberitaan. Ia mengatakan sejauh ini belum ada komunikasi langsung dari pihak emiten.
Lebih jauh, sumber tersebut mengatakan Henan Putihrai Sekuritas berkomitmen sebagai penjamin emisi efek untuk terus mendukung perusahaan-perusahaan yang ingin mewujudkan impiannya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. “Jadi semoga ke depannya kami bisa mendukung emiten-emiten tersebut, tapi sejauh ini sih belum ada,” kata perwakilan Henan Sekuritas ketika dihubungi Katadata.co.id, Rabu (16/4).
Katadata.co.id juga telah menghubungi BNI sekuritas dan Chandra Asri Pacific. Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri, Edi Rivai, juga menyatakan belum bisa memberikan penjelasan atas kabar tersebut. Ia meminta Katadata menunggu jawaban dari bagian investor relation.
Sementara itu, SEVP Investment Banking BNI Sekuritas, Ikhsan Ramdan, tidak memberikan jawaban tegas atas kabar bakal membawa CDI IPO. Ikhsan hanya manyatakan BNI Sekuritas terus berkomitmen membantu menangani sejumlah transaksi di pasar modal Indonesia.
"Apabila ada informasi lebih lanjut dan lebih detail terkait transaksi yang sedang dikerjakan, kami akan sampaikan kepada rekan media sebagaimana mestinya," ujar Ikhsan kepada Katadata.co.id.
Sebelumnya sinyal IPO emiten orang terkaya nomor empat di Indonesia Prajogo Pangestu itu kian menguat seiring dengan aksi korporasi yang dilakukan TPIA. Dalam keterbukaan informasi terbaru, TPIA dan Electricity Generating Public Company Limited alias EGCO Group mengumumkan menyuntik modal US$ 185 juta atau Rp 3,11 triliun ke PT Chandra Daya Investasi atau CDI.
Dari jumlah tersebut, Chandra Asri menyetor US$ 90 juta atau Rp 1,51 triliun dan EGCO US$ 95 juta atau Rp 1,59 triliun. Tambahan modal diberikan di tengah rencana IPO Chandra Daya Investasi.
Chandra Asri Group memastikan akan tetap menjadi pemegang mayoritas di PT Chandra Daya Investasi (CDI) demi menjaga kendali dan arah strategis bisnis infrastruktur perusahaan. Masuknya tambahan investasi dari EGCO Group dinilai akan memperkuat kemitraan kedua pihak, serta mendukung ekspansi aset infrastruktur CDI yang mencakup sektor energi, air, kepelabuhanan, penyimpanan, dan logistik.
Menurut manajemen TPIA, sumber daya dari investasi juga bakal diarahkan untuk mendorong pengembangan berkelanjutan perusahaan ke sektor-sektor strategis yang penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Asia Tenggara. Adapun Chandra Daya disebut akan segera IPO sebelum semester 1 2025 berakhir.