Investor Asing Net Sell Rp 50 T di Pasar Saham, Seperti Apa Proyeksi Arah IHSG?

Ira Guslina Sufa
21 April 2025, 10:44
IHSG
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Pekerja melintas di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sepanjang pekan ketiga April 2025. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju IHSG adalah aksi investor asing yang justru mencatatkan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp 13,7 triliun di seluruh pasar.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), net sell asing dalam denominasi dolar AS mencapai US$ 813,39 juta. Nilai tersebut merupakan akumulasi dari seluruh jenis transaksi saham termasuk pasar reguler, tunai, dan negosiasi. 

Aksi jual investor selama pekan ketiga April merupakan lanjutan dari net sell yang sudah berlangsung sejak awal tahun. Secara year to date, BEI mencatat investor asing telah meninggalkan pasar saham sejak awal tahun dengan net sell mencapai Rp 49,55 triliun. 

Selama pekan ketiga April, IHSG sempat menyentuh level tertingginya di 6.497,53, menguat hampir 3% dibanding penutupan pekan sebelumnya di level 6.262,23. Kapitalisasi pasar pun turut terdongkrak 3,98% menjadi Rp 11.120 triliun. Meski asing keluar dari pasar, sejumlah saham unggulan menjadi penopang utama penguatan indeks. 

Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 22,38% dan menjadi kontributor terbesar terhadap IHSG dengan menyumbang 37,13 poin. Disusul saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) yang naik 9,44% dan menyumbang 25,11 poin, serta PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan kenaikan 8,74% dan kontribusi 17,12 poin.

Sementara itu, saham-saham perbankan besar justru menjadi pemberat indeks. Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) melemah 9,8% dan menyumbang penurunan sebesar 44,05 poin terhadap IHSG. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) turun 7,97%, menekan IHSG 12,61 poin.

“Penguatan IHSG lebih banyak ditopang saham sektor energi dan tambang, serta emiten teknologi dan telekomunikasi, sementara sektor keuangan justru mencatatkan koreksi tipis,” tulis BEI seperti dikutip Senin (21/4). 

Secara sektoral, indeks sektor bahan baku (basic materials) memimpin penguatan dengan kenaikan 10,47%. Selanjutnya diikuti sektor properti baik 5,57% dan infrastruktur naik 7,21%. Sebaliknya, sektor keuangan terkoreksi 0,17% dalam sepekan.

Dari sisi likuiditas, total volume perdagangan saham tercatat sebesar 90,15 miliar lembar, naik 19,2% dibanding pekan sebelumnya. Namun, nilai transaksi menurun tipis 1,7% menjadi Rp 58,23 triliun.

Seperti Apa Prediksi Gerak IHSG Pekan Ini?

Meski aksi net sell berlanjut, sejumlah analis memperkirakan IHSG berpotensi bergerak menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap hasil negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). IHSG dibuka menguat 12,04 poin atau 0,19% ke posisi 6.450,31 pada perdagangan Senin (21/4). Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,19% ke posisi 724,07.

“IHSG dipandang masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan selanjutnya,” ujar Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya seperti dikutip Senin (21/4). 

Dari dalam negeri, pelaku pasar bersikap wait and see terhadap proses negosiasi antara Indonesia dengan AS, yang telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah peningkatan impor komoditas AS (termasuk energi dan produk pertanian), kerja sama dalam hilirisasi, pelonggaran aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta paket deregulasi.

Lotus juga melihat pelaku pasar bersikap wait and see terhadap keputusan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 22 dan 23 April 2025 pekan ini. Dari mancanegara, pelaku pasar tengah mempertimbangkan kemajuan dalam pembicaraan dagang antara AS dengan Jepang, meskipun masih dihantui kekhawatiran terkait prospek suku bunga acuan bank sentral AS The Fed.

Di sisi lain, komentar optimistis Presiden AS Donald Trump mengenai "kemajuan besar" dalam pembicaraan bilateral menumbuhkan harapan di kalangan pelaku pasar, meski belum ada kejelasan kapan negosiasi nyata akan dimulai. Dari Eropa, European Central Bank (ECB) kembali menurunkan suku bunga untuk ketujuh kalinya dalam setahun menjadi 2,25 persen, sebagai upaya mendorong kepercayaan terhadap ekonomi yang tertekan oleh tarif dan ketidakpastian global.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 352,68 poin atau 1,03% ke 34.730,28. Selanjutnya indeks Shanghai melemah 3,661 poin atau 0,11% ke 3.276,73 diikuti indeks Kuala Lumpur menguat 16,13 poin atau 1,09% ke 1.499,40. Adapun indeks Strait Times menguat 57,88 poin atau 1,58% ke 3.720,33.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan