Kisi-kisi Dividen Telkom (TLKM) Usai Raup Laba Rp 23,6 Triliun pada 2024

Nur Hana Putri Nabila
22 April 2025, 11:01
Telkom Indonesia
Katadata/Fauza Syahputra
Telkom Indonesia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berpotensi membagikan dividen menarik kepada pemegang saham setelah mencatatkan laba bersih sebesar Rp23,6 triliun sepanjang 2024.

Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Theodorus Melvin, memperkirakan TLKM berpotensi memberikan dividen sebesar Rp167–191 per saham, dengan yield sekitar 6,6–7,5%. Hal itu mengacu pada payout ratio 70–80% dan harga saham Rp2.550 per 17 April 2025.

“Dan Telkom sendiri berencana menggelar RUPS pada 27 Mei 2025 untuk menetapkan pembagian dividen tahun buku 2024,” ucap Theodorus dalam risetnya dikutip Selasa (22/4).

Apabila menilik kinerja keuangannya, Stockbit Sekuritas membeberkan Telkom Indonesia membukukan laba bersih Rp5,9 triliun pada kuartal keempat 2024, tumbuh 18% secara tahunan dan naik tipis 1% secara kuartalan.

Adapun laba bersih sepanjang 2024 mencapai Rp23,6 triliun, atau turun 4% dibanding tahun sebelumnya. Meski begitu, Theodorus menyebut pencapaian ini masih sesuai ekspektasi karena setara 99% dari estimasi konsensus.

Segi Operasional

Secara operasional, Theodorus dalam risetnya menyebut jumlah pelanggan seluler Telkom mencapai 159,4 juta pada kuartal keempat 2024. Angka itu stagnan secara tahunan dan naik tipis secara kuartalan.

Lalu average revenue per user (ARPU) tercatat sebesar Rp44 ribu, turun 5% YoY namun naik 2% QoQ. Kenaikan kuartalan ini menjadi yang pertama sejak ARPU turun dari puncaknya di kuartal kedua 2023 sebesar Rp49,7 ribu.

“Kenaikan ARPU secara kuartalan ini menjadi sinyal positif bagi industri operator telekomunikasi di tengah derasnya isu perang harga antar operator sepanjang 2024,” kata Theodorus.

Sementara itu, jumlah pelanggan broadband Telkom tumbuh 8% secara tahunan dan 1% secara kuartalan pada kuartal keempat 2024. Namun, ARPU broadband turun ke Rp233 ribu, melemah 6% YoY dan 1% QoQ. Stockbit Sekuritas menyebut penurunan ini kemungkinan dipengaruhi oleh strategi fixed mobile convergence (FMC) dan tekanan harga akibat ketatnya persaingan di segmen fixed broadband.

Laba Usaha Turun Secara Kuartalan Akibat Biaya Marketing

Meski kinerja operasional TLKM membaik secara kuartalan, laba usaha pada kuartal keempat 2024 justru turun 6% secara QoQ menjadi Rp10 triliun. Theodorus menilai penurunan ini disebabkan lonjakan biaya pemasaran yang mencapai Rp1,3 triliun, naik signifikan seiring promosi musiman. Secara tahunan, laba usaha TLKM tercatat Rp42,4 triliun atau turun 6% YoY, sedikit di bawah ekspektasi konsensus Stockbit Sekuritas.

Di sisi lain, TLKM mencatat keuntungan dari perubahan nilai wajar investasi sebesar Rp664 miliar di kuartal keempat 2024.

“Sehingga total keuntungan dari pos ini selama 2024 mencapai Rp188 miliar, berbalik positif dari rugi Rp748 miliar pada 2023,” ujar Theodorus.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan