Laba Bank Jago (ARTO) Tumbuh 178% di Kuartal I, Sahamnya Turun dari Awal Tahun

Karunia Putri
25 April 2025, 16:26
Seorang nasabah membuka aplikasi Bank Jago di depan logo bank digital tersebut, Rabu (14/4).
Humas Bank Jago
Seorang nasabah membuka aplikasi Bank Jago di depan logo bank digital tersebut, Rabu (14/4).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Jago Tbk (ARTO) menutup periode kuartal pertama 2025 dengan kinerja positif. Laba bank berbasis teknologi yang tertanam dalam ekosistem digital ini melejit sebesar Rp 60 miliar per akhir Maret 2025. Capaian ini tumbuh tumbuh 178% dari akhir Maret 2024 sebesar Rp 22 miliar.

Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tanjung mengatakan selama kuartal pertama, ARTO mencatatkan jumlah nasabah mencapai 16,3 juta. Bank digital ini juga mencatatkan kenaikan nasabah funding atau berinvestasi sambil menabung sebanyak 13 juta. 

“Kami berusaha menjaga kinerja bank tetap positif dan tumbuh secara sehat dengan tetap mengamati potensi risiko dari gejolak yang ada,” kata Arief dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, yang dikutip Jumat (25/4). 

Merujuk laporan keuangan perusahaan, kenaikan jumlah nasabah funding sejalan pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK yang mencapai 62% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Sementara itu, dalam penyaluran kredit Bank Jago mencatatkan pertumbuhan sebesar 42% yoy dengan penyaluran kredit pada akhir kuartal pertama mencapai Rp 20,3 triliun.

Arief menyampaikan penyaluran kredit ARTO, melejit signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 14,3 triliun. Secara keseluruhan, pertumbuhan itu ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra seperti ekosistem dan platform digital. 

Jika menilik rasio kredit bermasalah, angkanya terbilang rendah sebesar 0,3% atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional. Sementara itu rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 34,4%.

Kinerja positif Bank Jago ternyata berbanding terbalik dengan gerak sahamnya. Merujuk data perdagangan BEI, harga saham ARTO secara year-to-date (ytd) sejak awal tahun mengalami penurunan sebesar 22,02%. Pada 2 Januari 2025 harga saham ARTO berada di level 2.430 dan menjadi Rp 1.920 pada penutupan perdagangan Jumat (25/4). 

Sejak awal tahun harga saham ARTO terendah berada level 1.280 pada 8 hingga 9 April ketika Bursa Efek Indonesia mengalami penghentian transaksi perdagangan saham sementara atau trading halt. Adapun Nilai saham yang paling tinggi terjadi pada 21 Januari 2025 senilai Rp 2.580. 

Dalam jangka pendek, sepekan terakhir harga saham ARTO sudah naik 20% dari Rp 1.600 pada 21 April. Meski begitu harga ini lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu di Rp 2.140. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...