Kiat Memulai Investasi Saham Bagi Pemula ala Lo Kheng Hong, Perhatikan 6 Hal Ini

Image title
28 April 2025, 07:36
Investasi Saham adalah
Pexels
Investasi Saham adalah
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Lo Kheng Hong, investor kawakan yang dijuluki Warren Buffett dari Indonesia, membagikan kiat sukses berinvestasi saham bagi para pemula. Sosok legendaris di pasar modal ini memulai perjalanan investasinya sejak usia 30 tahun, saat masih bekerja sebagai staf tata usaha di sebuah bank. 

Pengalaman investasi Lo menunjukkan saat masih muda, ia konsisten menyisihkan penghasilan untuk membeli saham. Ketekunan dan disiplin itulah yang mengantar Lo menjadi salah satu investor individu paling disegani di Indonesia.

Pengalaman panjang Lo memberi acuan bagi para investor pemula yang ingin mengikuti jejaknya. Lo membagikan  enam prinsip utama yang ia pegang teguh dalam berinvestasi: mulai dari cakap memilih emiten, rajin membaca laporan keuangan, hingga pentingnya bersabar dan terus belajar. 

Saat pasar bergejolak seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir, Lo pun mengingatkan investor pemula untuk tidak mudah panik. Ia bahkan justru menyatakan momentum penurunan harga saham secara global menjadi kesempatan untuk melihat peluang. 

“Dana asing kabur, harga saham blue chip turun banyak. Artinya sedang terjadi hujan emas di Bursa Efek Indonesia. Ambillah ember yang besar untuk menampung hujan emas di sana,” ujar Lo Kheng Hong kepada Katadata.co.id, Seperti dikutip Senin (28/4). 

Simak enam tips investasi saham ala Lo Kheng Hong

Cakap Memilih Emiten

Lo mengajarkan agar para investor meninjau terlebih dahulu detail emiten atau pihak yang menawarkan saham kepada masyarakat sebelum membelinya. Investor baru perlu melek terhadap informasi seputar perusahaan. Lo juga mengimbau agar para investor jangan terburu-buru membeli emiten hanya karena FOMO atau merasa takut ketinggalan sesuatu.

Lo melarang investor membeli emiten yang tidak terintegrasi dan tidak jujur. Sebab jejak perusahaan yang tidak jujur akan menggambarkan kinerja dan manajemen perusahaan yang buruk. 

ia mengingatkan agar investor ritel tidak sembarang pilih saham saat memutuskan menambah investasi di tengah tren penurunan. Menurut pria yang sudah empat puluh tahun lebih berinvestasi saham, terdapat dua hal yang bisa dijadikan acuan untuk membedakan mana saham yang layak dikoleksi. Hal ini perlu diperhatikan agar para investor ritel khususnya pemula tidak asal pilih saat berinvestasi saham. 

“Yang labanya besar itu emas, yang dividennya besar itu emas,” tutur Lo Kheng Hong memberikan tips. 

Rajin Membaca Laporan Keuangan Perusahaan

Lo mengatakan, kebiasaan membaca laporan keuangan menjadi faktor terpenting lainnya. Kebiasaan ini berlaku untuk membaca laporan tahunan, laporan keuangan perusahaan, hingga mengetahui jajaran direksi, komisaris, serta pemilik saham mayoritas lainnya.

Laporan keuangan dapat dilihat investor pada laman resmi perusahaan tersebut. Cara membaca laporan keuangan, investor juga bisa mencarinya di laman website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id, kemudian ketik ticker atau kode saham pada menu perusahaan tercatat. Lalu pilih bagian Laporan Keuangan dan Tahunan dan pilih terapkan. Laporan keuangan kemudian terunduh di device Anda.

Tinjau Pimpinan Perusahaan

Selain menilai laporan keuangan, penting bagi investor untuk menguliti rekam jejak para pimpinan perusahaan mulai dari direksi, komisaris, hingga pemegang saham mayoritas. Pilihlah perusahaan yang dipimpin oleh orang-orang memiliki integrasi bagus dan jujur.

Menurut Lo, manajemen perusahaan tergambar dari bagaimana cara seseorang memimpin dan mengelola industri sahamnya. Perusahaan harus dikelola oleh orang yang bersih dari jejak pidana dan jujur.

“Kalau mereka bukan orang baik, jujur, dan orang yang suka mengambil uang perusahaan untuk memperkaya dirinya, tentu saya tidak mau beli,” kata Lo dikutip dari Antara.

Sabar

Membangun investasi di industri saham membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Kuncinya adalah menyediakan waktu untuk menumbuhkan nilai saham sehingga hasil yang didapatkan akan menguntungkan. 

Lo mengatakan bahwa ia juga pernah mengalami kerugian ketika berinvestasi saham. Ia membeli saham IPO (Initial Public Offering atau perusahaan pertama kali mulai menawarkan sahamnya kepada publik untuk dijual di pasar modal) dengan murah dan menjualnya ketika listing atau perusahaan masih dalam proses pendaftaran. Ia berharap akan mendapat keuntungan, padahal investasi saham memerlukan waktu.

Baca Buku Berinvestasi Saham Ala Warren Buffett

Perdalam ilmu saham dengan membaca buku-buku mengenai pasar saham yang ditulis oleh para ahlinya. Salah satu investor saham terkemuka di dunia adalah Warren Buffett. Ia adalah seorang investor asal Amerika Serikat yang terkenal karena analisa investasinya dengan pendekatan nilai. 

Melansir dari laman Forbes, kini kekayaan bersih Buffett mencapai USD$ 165,4 miliar atau setara dengan Rp 2.776 triliun dan menjadikannya sebagai orang terkaya nomor 5 di dunia saat ini per tanggal 27 April 2025. Buku tentang saham yang terinspirasi dari Buffett antara lain adalah The Intelligent Investor dan The Warren Buffett Way.

Cerdas Memilih Waktu Beli dan Jual

Mengutip dari laman BEI, Lo membeberkan kiat cuan membeli saham ketika waktu buruk dan menjualnya ketika nilai saham sedang bagus. Ia menyebut cara ini dengan analogi BPJS (beli pagi jual sore). Konsep ini menggambarkan membeli saham ketika harganya sedang murah dan menjualnya ketika harga saham sudah naik.

Sehingga penting memahami fundamental perusahaan agar dapat memperkirakan kapan harus membeli dan menjual saham agar terhindar dari kerugian.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan