BNI (BBNI) Raup Laba Rp 5,38 Triliun di Kuartal I 2025, Apa Saja Penopangnya?

Nur Hana Putri Nabila
28 April 2025, 14:08
Ilustrasi Bank Negara Indonesia (Bank BNI)
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi Bank Negara Indonesia (Bank BNI)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten perbankan pelat merah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 5,38 triliun sepanjang kuartal pertama 2025. Torehan laba bersih itu naik 1,1% secara tahunan dari periode yang sama sebelumnya Rp 5,32 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan laba, BNI mencatat pertumbuhan kredit dan tabungan masing-masing sebesar 10,1% dan 10,2% secara tahunan (yoy) pada kuartal pertama 2025. Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, mengatakan torehan kinerja solid periode tiga bulan pertama ini menunjukkan ketahanan BNI dalam mengelola likuiditas dengan menyeimbangkan antara pertumbuhan dan mitigasi risiko.

"Pencapaian kinerja keuangan BNI pada kuartal I 2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/4).

Adapun total penyaluran kredit per Maret 2025 mencapai Rp 765,47 triliun didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 16% yoy menjadi Rp 433,4 triliun. Secara rinci, pembiayaan ke sektor swasta dan institusi naik 17% menjadi Rp 317,1 triliun, sementara kredit ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat 13,3% menjadi Rp 116,3 triliun.

Lalu segmen konsumer menjadi kontributor terbesar kedua setelah korporasi dengan pertumbuhan sebesar 13% yoy menjadi Rp 144,9 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari personal loan yang meningkat 13,7% dan kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 12,5% secara tahunan.

Pada kredit segmen menengah, pertumbuhan kredit ditopang dari kredit komersial yang meningkat 2,6% yoy. Sedangkan pada segmen kecil tercatat pertumbuhan pembiayaan non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 6,1% yoy.

Secara keseluruhan, komposisi kredit BNI didominasi segmen korporasi sebanyak 56,6% dari total pembiayaan, disusul oleh segmen konsumer 18,9%, kredit ke segmen menengah dan kecil masing-masing 12,6% dan 9,6%. Sedangkan kontribusi pembiayaan dari anak usaha meningkat dari 1,6% menjadi 2,2%. 

“Pertumbuhan kredit BNI secara konsolidasi pada kuartal I 2025 telah sesuai dengan target yang ditetapkan sepanjang tahun ini,” ucap Paolo.

Dari sisi kualitas aset, rasio non performing loan (NPL) terjaga di level 2% dan loan at risk turun menjadi 10,9% dari 13,3% pada kuartal pertama 2024. Perbaikan kualitas ini juga menghasilkan penghematan beban pencadangan yang dibentuk atau credit cost dari 1% menjadi 0,9%, sejalan dengan target aspirasi BNI tahun ini.

Kemudian dana pihak ketiga (DPK) BNI tercatat sebesar 5% yoy menjadi Rp 819,6 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari penghimpunan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 6,3%, terutama pada produk tabungan yang tumbuh solid sebesar 10,2% yoy menjadi Rp 257,8 triliun dan giro tumbuh 3,4% yoy menjadi Rp 320 triliun. 

”Keberhasilan digitalisasi dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA, sehingga rasio dana murah meningkat menjadi 70,5% terhadap total DPK atau tertinggi dari empat kuartal sebelumnya,” ujar Paolo.

Pertumbuhan yang berkualitas dari sisi kredit dan DPK mampu mendorong kenaikan net interest income (NII) sebesar 4,7% YoY menjadi Rp9,8 triliun. Alhasil pendapatan operasional naik 2,8% menjadi Rp15,25 triliun dan laba bersih sebesar Rp 5,38 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan