18 Emiten Beraset Jumbo Siap-Siap IPO, Incar Dana hingga Rp 6,94 Triliun


Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap bakal kedatangan emiten baru yang bersiap melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering atau IPO. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan total terdapat 32 perusahaan dalam antrean atau pipeline pencatatan saham BEI.
Menurut Nyoman, dari antrean itu, sebanyak 18 perusahaan tergolong emiten beraset jumbo dengan aset di atas Rp 250 miliar. Klasifikasi aset perusahaan merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Lebih jauh Nyoman menyampaikan terdapat tiga perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar yang masuk dalam pipeline. Kemudian 11 perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar.
"Sampai dengan 25 April 2025 telah tercatat 13 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 6,94 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, Senin (28/4).
Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:
- 1 perusahaan dari sektor material dasar
- 4 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
- 6 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
- 3 perusahaan dari sektor energi
- 4 perusahaan dari sektor finansial
- 4 perusahaan dari sektor kesehatan
- 3 perusahaan dari sektor industri
- 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 2 perusahaan dari sektor teknologi
- 4 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
Pipeline Rights Issue
Tak hanya perusahaan yang antre di pipeline IPO, Nyoman mengatakan sejumlah perusahaan juga bersiap menggelar right issue dalam waktu dekat. Right Issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) adalah penawaran saham baru kepada pemegang saham lama dengan harga khusus,
Nyoman juga menjelaskan hngga 25 April 2025 telah terdapat 4 perusahaan yang telah menerbitkan rights issue dengan total Rp 0,86 triliun. Ia menyebut masih terdapat empat perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI. Berikut sektornya:
- 2 perusahaan dari sektor material dasar
- 2 perusahaan dari sektor energi
- 1 perusahaan dari sektor kesehatan
- 1 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 1 perusahaan dari sektor teknologi