IHSG Diramal Menguat, Analis Jagokan Saham BBCA, CUAN hingga INDY


IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan menguat pada perdagangan Selasa (29/4). Analis merekomendasikan saham seperti BBCA atau BCA, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) hingga Indika Energy (INDY).
Analis Phintraco Sekuritas Valdy K menjelaskan kenaikan IHSG 0,66% ke level 6.722 pada perdagangan Senin (28/4) disebabkan oleh breakout di level resistance 6.660.
Ia memperkirakan IHSG berpotensi untuk menutup gap di kisaran 6.770 - 6.870 pada pekan ini. Hal itu didukung oleh kenaikan volume transaksi dan terbentuknya pelebaran kemiringan positif pada indikator MACD secara teknikal.
MACD atau Moving Average Convergence Divergence adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham. Garis MACD yang terus menanjak menunjukkan tren naik alias positive slope berlanjut dan momentum beli tetap kuat.
“Salah satu faktor yang mendasari kekhawatiran penguatan ini tidak sustainable yakni investor asing masih cenderung lanjutkan net sell selama fase bullish (kenaikan) reversal IHSG sejak 8 April,” tulis Valdy dalam riset, Selasa (29/4).
Valdy menjelaskan sentimen eksternal masih didominasi oleh isu tarif impor, termasuk sikap Amerika Serikat yang mulai melunak terhadap Cina. Sentimen lainnya yakni peluang tercapainya kesepakatan perdagangan antara AS dengan beberapa negara lain hingga tekanan politik internal yang bisa mendorong Presiden Donald Trump untuk mempercepat tercapainya kesepakatan.
Dari sisi domestik, investor menantikan rilis data investasi asing langsung alias Foreign Direct Investment (FDI) kuartal pertama. Menurut dia, pasar akan menyoroti apakah realisasi FDI masih mampu bertahan di level dua digit, mengingat isu tarif impor mulai mencuat di awal tahun dan sejumlah kebijakan dalam negeri sempat mendorong pelaku pasar bersikap wait and see.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham, di antaranya:
- PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN)
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
- PT Indika Energy Tbk (INDY)
Sementara itu, CGS International Sekuritas Indonesia merekomendasikan speculative buy pada saham-saham berikut:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Spec Buy dengan support di 3.760. Cut loss jika harga menembus di bawah 3.680. Apabila bertahan di atas 3.760, BBRI berpotensi menguat ke kisaran 3.920–4.000 dalam jangka pendek.
- PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP): Spec Buy dengan support di 1.150. Cut loss jika harga turun di bawah 1.125. Selama bertahan di atas 1.150, LSIP berpotensi naik menuju 1.200–1.225 dalam jangka pendek.
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA): Spec Buy dengan support di 1.845. Cut loss jika break di bawah 1.805. Jika bertahan di atas 1.845, JPFA berpeluang menguat ke 1.925–1.965 dalam jangka pendek.
- PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN): Spec Buy dengan support di 830. Cut loss disarankan jika turun di bawah 810. Jika tetap bertahan di atas 830, BFIN berpotensi naik ke level 870–890 dalam jangka pendek.
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN): Spec Buy dengan support di 7.000. Cut loss jika harga menembus di bawah 6.850. Jika bertahan di atas 7.000, CUAN berpeluang naik ke kisaran 7.300–7.450 dalam jangka pendek.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Spec Buy dengan support di 8.600. Cut loss jika harga break di bawah 8.425. Jika bertahan di atas 8.600, BBCA berpotensi menguat ke 8.950–9.125 dalam jangka pendek.
Dengan mempertimbangkan berbagai sentimen global dan domestik, peluang penguatan IHSG masih terbuka lebar. Investor disarankan tetap memperhatikan risiko eksternal dan pola transaksi asing, serta mengutamakan saham-saham berfundamental kuat untuk mengoptimalkan potensi kenaikan di tengah dinamika pasar.