Gurita Bisnis Chandra Daya (CDIA) Emiten Prajogo yang Segera IPO, Ini Profilnya


PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) tengah mempersiapkan langkah besar dengan memboyong anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI) untuk mencatatkan perdana sahamnya melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang terafiliasi dengan orang terkaya nomor Indonesia, Prajogo Pangestu itu akan listing di BEI dengan kode ticker CDIA,
Merujuk data yang diterima Katadata.co.id, lewat IPO ini, Chandra Daya ditaksir akan meraup total dana segar mencapai Rp 2,37 triliun. CDIA disebut akan menawarkan 12,48 miliar saham dengan nilai nominal per saham Rp 10.
Berdasarkan informasi, CDIA akan menawarkan saham perdana (IPO) di kisaran harga Rp 190 per lembar saham. Estimasi ini didasarkan pada rencana penghimpunan dana sebesar Rp 2,37 triliun, yang dibagi dengan total jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 12,48 miliar lembar.
“Perkiraan harga IPO berdasarkan perhitungan kasar, belum final,” demikian tertulis data yang diterima Katadata, seperti dikutip Senin (5/5).
Dalam IPO nantinya, CDIA menunjuk enam perusahaan sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Joint Lead Underwriters. Keenam penjamin emisi tersebut adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
“Penjamin emisi efek lainnya akan ditentukan kemudian,” tulis manajemen dalam dokumen. .
Kabar ini serupa dengan informasi yang sebelumnya didapat Katadata dari sumber yang mengetahui rencana IPO. Saat ini Chandra Asri terus memfinalisasi rencana IPO dengan target prospektus akan diterbitkan pada akhir Mei. Sedangkan pemesanan dan listing di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada Juni.
Informasi ini senada dengan kabar yang sebelumnya telah dihimpun Katadata dari sumber yang mengetahui rencana aksi korporasi Grup Barito itu. Sumber itu membenarkan IPO akan digelar dalam waktu dekat.
“Sebelum pertengahan 2025,” kata sumber tersebut saat berdiskusi dengan Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.
Rencana IPO CDIA ini belum diumumkan secara terbuka oleh perusahaan. Saat berita ini dimuat, belum ada informasi di laman e-IPO mengenai aksi korporasi anak usaha Chandra Asri ini. Meski begitu, merujuk dokumen IPO, proses sedang berlangsung dan menunggu gong.
Katadata.co.id sudah menghubungi Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy PT Chandra Asri Pacific Tbk atau Chandra Asri (TPIA), Edi Riva'i untuk mendapatkan konfirmasi. Namun hingga berita ini tayang belum ada jawaban yang diterima.
IPO CDIA itu juga telah diprediksi sejumlah analis. “TPIA mempersiapkan IPO anak perusahaan yang berfokus pada infrastruktur yakni PT Chandra Daya Investasi,” kata Analis Institutional Equity Ciptadana Sekuritas Asia Yehezkiel Christian dalam riset.
Ia menilai IPO dapat membuka peluang sinergi dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, hal ini akan memperkuat permodalan untuk ekspansi bisnis dan meningkatkan fleksibilitas keuangan.
Gurita Bisnis Chandra Daya Investasi
Sebagai kendaraan investasi khusus atau special purpose vehicle yang berfokus pada solusi infrastruktur, CDI memiliki portofolio bisnis strategis yang menopang ekosistem industri Chandra Asri. Melalui dua entitas utama, PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Redeco Petrolin Utama (RPU), CDI membangun gurita bisnis yang menyasar sektor logistik, kepelabuhanan, hingga penyimpanan energi.
Katadata.co.id berkesempatan mengunjungi kompleks Redeco Petrolin Utama (RPU) di Desa Mangunjaya, Merak, Banten, pada Senin (28/4). RPU beroperasi di sektor kepelabuhanan dan penyimpanan, sedangkan Chandra Shipping International (CSI) fokus di bidang logistik. Keduanya menjadi tulang punggung dalam menjaga keandalan rantai pasok, terutama untuk industri energi, petrokimia, dan manufaktur.
RPU telah beroperasi sejak 1986, sebagai terminal tangki penyimpanan produk curah cair seperti hasil olahan kilang minyak dan bahan kimia. Perusahaan ini resmi bergabung ke dalam ekosistem Chandra Asri Group pada 2021 lewat merger dengan PT Styrindo Mono Indonesia (SMI), sebelum akhirnya dialihkan kepemilikannya ke CDI pada 2023 dengan porsi saham mayoritas sebesar 50,75%.
Presiden Direktur RPU dan CSI, Lingga Widiastri, menyebut peran kedua entitas itu sangat krusial. Ia menyebut engoperasian RPU dan CSI menopang pertumbuhan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group melalui optimalisasi aset dan mengintegrasikan jaringan logistik yang andal. Bisnis penyimpanan dan juga logistik melayani pasar baik nasional maupun internasional.
“Dengan kemampuan mengelola transportasi bahan baku penting bagi industri yang efisien dan aman, kami turut mendukung aktivitas industri di wilayah Cilegon dan Merak,” ucapnya.
RPU saat ini mengoperasikan 72 tangki penyimpanan dengan total kapasitas mencapai 129.700 kiloliter. Fasilitas ini dilengkapi dua jetty milik sendiri serta Centralized Filling Station (CFS) yang dirancang untuk mencegah kontaminasi silang antarproduk. RPU berkomitmen memiliki layanan penyimpanan yang aman, efisien, dan sesuai dengan standar kebutuhan pasar.
Di sisi lain, CSI memperkuat lini bisnis CDI di sektor logistik maritim. Anak usaha ini kini mengoperasikan delapan kapal khusus untuk pengangkutan produk kimia dan gas, dengan rencana ekspansi armada seiring pertumbuhan kebutuhan pasar.
CDI juga tengah mengkaji ekspansi ke bisnis manajemen perkapalan, termasuk layanan pemeliharaan kapal dan jasa penunjang lainnya bagi pemilik kapal kedepannya. Dengan pendekatan integratif dan visi jangka panjang, kehadiran RPU dan CSI tak hanya menopang bisnis grup, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap efisiensi logistik nasional dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
“Chandra Asri Group mendukung kelancaran proses produksi di sektor kimia, energi, dan manufaktur yang menjadi tulang punggung pembangunan industri Indonesia,” ucap Lingga.
Profil Chandra Daya Investasi (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi (CDI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, khususnya listrik, air, dan pelabuhan. CDI merupakan anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group). Merujuk laman resmi perusahaan, 70% saham CDI dimiliki oleh TPIA.
Bisnis dan operasional energi Chandra Asri Grup dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan dijalankan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang diakuisisi dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) pada tahun 2023. Selain memperkuat kemampuan perusahaan untuk menjadi mitra pertumbuhan bagi sektor-sektor strategis di Indonesia, akuisisi ini juga menawarkan sinergi, diversifikasi aliran pendapatan, dan membawa utilitas pendukung yang diperlukan untuk ekspansi TPIA.
Pada Oktober 2024, PT Chandra Shipping International (CSI) yang merupakan anak usaha CDI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pertamina International Shipping (PIS). Kerja sama ini bertujuan untuk melakukan studi kelayakan dalam mengidentifikasi peluang sinergi di sektor transportasi laut, produk kimia, dan bitumen.
Melalui kemitraan strategis ini, kedua perusahaan berharap dapat memperluas jangkauan global dalam industri transportasi laut. Presiden Direktur Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menyatakan bahwa kolaborasi antara CSI dan PIS akan membawa dampak positif bagi industri logistik laut Indonesia, terutama dengan menggabungkan keunggulan teknologi dan keberlanjutan.