IHSG Diprediksi Menguat, Analis Rekomendasi Saham BBNI hingga AADI


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan saham Selasa (6/5), di tengah perlambatan ekonomi Indonesia. Analis merekomendasikan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hingga PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan tren kenaikan IHSG akan berlanjut, berkaca dari menguatnya indeks tersebut pada penutupan perdagangan sebelumnya Senin (5/5). Meskipun demikian, terdapat potensi pembalikanbtren nauk menjadi turun atau candle shooting star yang terbentuk pada awal pekan kemarin. Hal ini mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek.
“Level support IHSG berada di 6.765, 6.708, 6640, 6585. Sementara level resistance di 6908, 7041 dan 7174,” tulis Ivan dalam risetnya, Selasa (6/5).
Support adalah area saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
Selanjutnya, Ivan menyebut bahwa Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish atau cenderung naik pada IHSG. MACD adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk melihat tren dan kekuatan momentum pergerakan saham.
Ivan kemudian merekomendasikan beberapa saham yang bisa dipantau di tengah kenaikan IHSG, di antaranya:
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- PT Indah Kiat Pulp Paper Tbk (INKP)
- PT Indosat Tbk (ISAT)
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
Sementara itu, analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG akan melanjutkan penguatan 0,24% ke level 6.831 dan masih disertai oleh volume pembelian. Adapun beberapa saham yang direkomendasikan MNCS adalah:
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
- PT Bank Jago Tbk (ARTO)
- PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN)
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
Sebaliknya, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mewaspadai terjadinya potensi penurunan ke kisaran 6.770-6880 dalam jangka pendek, setelah sebelumnya melesat pada Stochastic RSI. “IHSG gagal ditutup gap di 6.870 pada penutupan Senin (5/5),” tulis Valdy dalam risetnya, dikutip Selasa (6/5).
Valdy mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2025 naik 4.87% secara year on year (yoy). Namun, pertumbuhan ekonomi itu berada di bawah ekspektasi 4.91% yoy dan turun dari 5.02% yoy di kuartal keempat 2024.
Menurut Valdy, perlambatan pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun ini relatif sudah diantisipasi pasar dengan berbagai isu seperti perlambatan konsumsi, penghematan anggaran pemerintah, dan pelemahan Rupiah. Investor pun tampaknya telah mengantisipasi kondisi ini bersamaan dengan pelemahan signifikan IHSG di awal April 2025.
“Investor menaruh harapan besar pada kesepakatan dagang, terlebih ada kabar bahwa kelompok produsen alas kaki di AS meminta Presiden AS, Donald Trump untuk membebaskan produk alas kaki dari reciprocal tariffs. Hal ini dapat menguntungkan Indonesia, mengingat salah satu komoditas ekspor utama Indonesia ke AS adalah produk alas kaki,” tulis Valdy.
Valdy merekomendasikan beberapa saham yang bisa dipantau pada hari ini, yakni:
- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
- PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
- PT Indika Energy Tbk (INDY)