IHSG Dekati Level 7.000 Imbas Sinyal Damai AS-Cina, Saham ANTM dan BRPT Melesat


Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat 0,74% atau 50,77 poin ke level 6.948 pada perdagangan saham sesi pertama, Rabu (7/5). Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham siang ini sebesar Rp 9,27 triliun.
Masih merujuk data BEI, volume transaksi saham di bursa hari ini mencapai 15,78 miliar saham. Adapun jumlah perdagangan hari ini tercatat sebanyak 851,96 ribu kali dengan kapitalisasi pasar Rp 12.142 triliun. .
Sebanyak 310 saham menguat, 268 saham terkoreksi, dan 215 saham tidak bergerak. Dari sebelas sektor yang ada di BEI, sembilan sektor terpantau ceria.
Sektor yang mencatat kenaikan terbesar yakni bahan baku yang naik 2,81%. Adapun saham di sektor tersebut yang berada di zona hijau yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 8,27% ke Rp 2.750 dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tumbuh 7,69% ke Rp 840 per lembar saham.
Di sisi lain, bursa saham Asia seluruhnya terpantau naik. Indeks Straits Times naik 0,12%, Hang Seng tumbuh 0,74%, dan Shanghai Composite terangkat 0,51%, dan Nikkei naik 0,11%.
Menurut data Pilarmas Investindo Sekuritas, pada sesi pertama perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta bursa-bursa regional Asia bergerak menguat seiring munculnya sinyal positif dari proses negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Pasar menyambut baik pernyataan dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dan perwakilan dagang Jamison Greer, yang mengonfirmasi persiapan pertemuan dengan delegasi Beijing pada minggu ini. Pertemuan tersebut, yang dikabarkan akan berlangsung di Swiss, disebut sebagai langkah awal menuju negosiasi tarif antara kedua negara.
Sinyal damai perang dagang AS-Cina ini membuat investor berharap mampu meredakan ketegangan yang selama ini membayangi hubungan dagang antar negara tersebut. Selain itu, sentimen positif juga datang dari langkah Bank Sentral Tiongkok (PBOC) yang mengumumkan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), yang diproyeksikan akan menyuntikkan sekitar CNY 1 triliun ke dalam sistem perbankan.
Kebijakan terbaru Bank Sentral Tiongkok dinilai sebagai upaya Beijing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian akibat tensi perdagangan dengan AS. Sementara dari dalam negeri, terdapat sejumlah faktor yang jadi penopang.
Meski pertumbuhan ekonomi melambat, pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan akan menerapkan sejumlah kebijakan untuk mendongkrak pertumbuhan pada kuartal II 2025. Kebijakan tersebut mencakup penguatan daya beli masyarakat, pemberian stimulus ekonomi, percepatan investasi, serta optimalisasi belanja negara.
“Upaya ini tentunya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global,” tulis tim analis Pilarmas Investindo dalam risetnya, Rabu (7/5).
Daftar saham top gainers hari ini:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 8,27% ke Rp 2.750
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tumbuh 7,69% ke Rp 840
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 7,55% ke Rp 2.850
Daftar saham top losers hari ini:
- PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 5,03% ke Rp 21.725
- PT ABM Investama Tbk (ABMM) turun 3,03% ke Rp 3.200
- PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) turun 1,72% ke Rp 7.150