Wall Street Ditutup Menguat Usai The Fed Umumkan Tahan Suku Bunga Acuan

Karunia Putri
8 Mei 2025, 06:15
Wall Street
Wall Street
Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks saham Wall Street Amerika Serikat menguat pada penutupan perdagangan Rabu (7/5) waktu setempat meski pasar sempat bergejolak. Para investor mencerna pernyataan terbaru dari Federal Reserve (The Fed) serta perkembangan dalam isu perdagangan global.

Indeks S&P 500 naik 0,43% dan ditutup di level 5.631,26. Nasdaq Composite yang banyak dihuni saham-saham teknologi juga menguat 0,27% ke level 17.738,16. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik tipis 284,97 poin atau 0,7% ke posisi 41.113,97.

Kenaikan Dow Jones salah satunya didorong oleh lonjakan hampir 11% saham Disney. Perusahaan hiburan dan media multinasional milik Amerika ini baru saja melaporkan kinerja kuartal kedua fiskal yang melampaui ekspektasi. Salah satunya adalah peningkatan jumlah pelanggan layanan streaming.

Sejalan dengan ekspektasi pasar, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% hingga 4,5%. Level ini telah diberlakukan sejak Desember lalu. Dalam pernyataan pasca-rapat, The Fed menyebutkan adanya peningkatan risiko terhadap dua mandat utamanya, yakni stabilitas harga dan penciptaan lapangan kerja.

“Risiko terhadap inflasi yang lebih tinggi dan tingkat pengangguran yang meningkat telah bertambah,” tulis pernyataan resmi The Fed dikutip dari CNBC, Kamis (8/5).

Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers menyatakan bahwa jika tarif tinggi yang berlaku saat ini tetap dipertahankan, dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, mendorong inflasi jangka panjang, dan meningkatkan pengangguran.

Di sisi lain, Kepala Strategi Global di JPMorgan Asset Management David Kelly menyebut pernyataan The Fed kali ini sebagai peringatan keras terhadap pemerintah. “Jika dibaca secara tersirat, The Fed mengatakan bahwa kebijakan pemerintah saat ini dapat menyebabkan inflasi dan pengangguran meningkat,” ujar Kelly dalam wawancara dengan CNBC.

Sementara itu, laporan Bloomberg menyebutkan bahwa pemerintahan Donald Trump berencana mencabut pembatasan chip kecerdasan buatan (AI) yang diberlakukan era Biden. Kabar ini mendorong saham Nvidia naik 3%.

Namun, di sisi lain, saham teknologi besar seperti induk Google Alphabet dan Apple justru melemah masing-masing sekitar 7% dan 1%. Tekanan terhadap saham Alphabet muncul seiring rumor bahwa Apple tengah menjajaki penggunaan teknologi AI sebagai mesin pencari alternatif di browser Safari yang dapat mengakhiri kemitraannya dengan Google.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Video Pilihan