Astra (ASII) Bagikan Dividen Rp 12,46 Triliun, Investor Dapat Rp 308 per Saham

Nur Hana Putri Nabila
8 Mei 2025, 12:55
Astra International
Dok. Astra International
Astra International
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Astra International Tbk (ASII) sepakat untuk membagikan dividen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 sebesar Rp 34,05 triliun. Keputusan itu sudah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) ASII yang diselenggarakan di Menara Astra, Jakarta, Kamis (8/5). 

Berdasarkan hasil rapat, Astra akan membagikan dividen tunai sebesar total Rp 16,43 triliun yang setara dengan Rp 406 per saham. Jumlah ini sudah mencakup dividen interim sebesar Rp 98 per saham atau total Rp 3,96 triliun. 

Dividen interim sebelumnya sudah diberikan kepada para pemegang saham pada 31 Oktober 2024 lalu. Dengan demikian, sisa dividen final tunai yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham adalah sebesar Rp 12,46 triliun atau setara dengan Rp 308 per saham.

Dalam hal pembagian dividen, ASII merupakan salah satu perusahaan yang memanjakan pemegang sahamnya dengan tebaran dividen. Pada 2024 ASII menyepakati rencana perusahaan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 17,04 triliun. Nilai dividen tunai yang dibagikan ini setara Rp 421 per saham. 

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan juga menyetujui sisa laba bersih sebesar Rp 12,82 triliun untuk dibukukan sebagai laba ditahan. Dengan demikian, total dividen ASII sebesar Rp 21,01 triliun atau senilai Rp 519 per lembar saham untuk tahun buku 2023. 

Laba ASII Rp 34 Triliun, Pendapatan Naik Selama 2024

Apabila menilik laporan keuangannya, ASII mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 34,05 triliun sepanjang 2024. Laba Astra International tumbuh 0,62% dibandingkan periode yang sama 2023 yakni Rp 33,8 triliun. 

Naiknya laba Astra International tercermin dari kenaikan pendapatan ASII sepanjang 2024 yakni 4,53% menjadi Rp 330,9 triliun.Sementara itu pada tahun buku 2023 ASII mencatatkan pendapatan Rp 316,5 triliun. 

Melansir laporan keuangan Astra International, secara rinci, pendapatan ASII paling banyak disokong dari penjualan barang Rp 219,6 triliun. Lalu pendapatan turut diraih dari segmen jasa dan sewa yakni Rp 78,3 triliun serta jasa keuangan Rp 32,8 triliun. 

Meski begitu terdapat sejumlah beban pokok pendapatan yang mempengaruhi perolehan laba Astra International. Beban pokok paling banyak berasal dari beban pokok bahan baku, barang jadi dan barang habis pakai yang digunakan Rp 183,8 triliun sepanjang 2024 dari sebelum Rp 176,6 triliun.

Kemudian terdapat beban imbalan kerja Rp 27,1 triliun sepanjang 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 24,5 triliun. Astra International juga mencatatkan depresiasi dan amortisasi Rp 18,9 triliun serta terdapat beban perbaikan dan perawatan Rp 13,4 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan