IHSG Merosot Imbas Aksi Ambil Untung Investor, Saham ANTM, TINS dan PTRO Lesu


Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup merosot 1,42% atau 98,47 poin ke level 6.827 pada perdagangan hari ini, Kamis (8/5) sore. Hal ini bertolak belakang dengan pergerakan IHSG hari sebelumnya yang ditutup menguat 28.03 poin.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham sore ini sebesar Rp 14,79 triliun. Sementara itu volume transaksi mencapai 36,47 miliar saham dengan frekuensi 1,50 juta kali.
Sebanyak 249 saham menguat, 400 saham terkoreksi, dan 311 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG hari ini sebesar Rp 11,88 triliun.
Dari sebelas sektor yang ada di BEI, sembilan sektor terpantau anjlok. Sektor yang mencatat penurunan terbesar yakni properti yang turun 2,52%. Adapun saham di sektor tersebut yang berada di zona merah yakni PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang tergelincir 2,54% ke Rp 960.
Di sisi lain, bursa saham Asia didominasi menguat. Indeks Hang Seng tumbuh 0,37%, Shanghai Composite terangkat 0,28%, dan Nikkei naik 0,40%. Sebaliknya, Straits Times turun 0,44%.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan turunnya IHSG disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) jelang libur panjang serta turunnya laporan cadangan devisa bulan April 2025. Bank Indonesia melaporkan bahwa pada akhir April 2025, cadangan devisa Indonesia tetap berada di level yang tinggi, yaitu 152,5 miliar dolar AS, meski turun dibandingkan akhir Maret 2025 yang sebesar 157,1 miliar dolar AS.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu, juga karena upaya Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Pilarmas menyampaikan meski saat ini cadangan devisa dinilai masih memadai, apabila ke depannya terjadi guncangan eksternal, Bank Indonesia mungkin akan memiliki ruang kebijakan yang lebih terbatas.
Penurunan cadangan devisa akibat pembayaran utang juga menjadi sinyal bahwa pemerintah perlu lebih berhati-hati dalam mengelola utang. Pilarmas menilai hal ini penting agar dapat menghindari risiko keuangan di kemudian hari.
“Dan ketidakpastian di pasar keuangan global dapat mempengaruhi arus investasi dan perdagangan, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada cadangan devisa dan pertumbuhan ekonomi,” tulis riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Kamis (8/5).
Daftar saham top gainers hari ini:
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 9,95% ke Rp 1.160
- PT PP Tbk (PTPP) naik 3,54% ke Rp 410
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) naik 2,51% ke Rp 7.150
Daftar saham top losers hari ini:
- PT Timah Tbk (TINS) turun 6,17% ke Rp 1.140
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 5,09% ke Rp 2.610
- PT Petrosea tbk (PTRO) turun 4,90% ke Rp 2.910