Nilai Jual Bersih Asing Capai Rp 563 Miliar, Saham Antam Paling Laku

Karunia Putri
11 Mei 2025, 09:05
saham, ihsg, antam
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz
Warga memantau pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan perdagangan sementara, alias trading halt akibat indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 5 persen pada perdagangan Selasa (18/3) pukul 11.19 WIB.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan nilai jual bersih (net foreign sell) dari aliran dana asing mencapai Rp 563,17 miliar pada penutupan perdagangan Jumat (9/5). Melansir keterangan resmi yang dirilis BEI, sepanjang tahun 2025, investor asing telah membukukan nilai jual bersih sebesar Rp 53,85 triliun.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing (net foreign buy) pada penutupan perdagangan pekan ini yakni mencapai 141 miliar lembar saham, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditransaksikan sebanyak 69 miliar lembar saham dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebanyak 55 miliar lembar saham.

BEI juga melaporkan kinerja positif selama periode perdagangan 5-9 Mei 2025. Peningkatan tertinggi tercatat pada rata-rata volume transaksi harian yang melonjak 17,49% menjadi 24,52 miliar lembar saham, dari sebelumnya 20,87 miliar lembar pada pekan lalu. Sementara rata-rata nilai transaksi harian juga naik sebesar 14,77% menjadi Rp 13,33 triliun dari Rp 11,61 triliun seminggu sebelumnya.

Frekuensi transaksi harian mengalami pertumbuhan sebesar 6,63% menjadi 1,29 juta kali transaksi, dibandingkan 1,21 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Kapitalisasi pasar turut meningkat sebesar 0,29% menjadi Rp11.865 triliun dari sebelumnya Rp11.831 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan 0,25% dalam sepekan dan ditutup di level 6.832,803 dari 6.815,730 pada pekan lalu.

BEI dan Mandiri Luncurkan Program Cerdas Investasi

Pekan ini, BEI bersama anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yakni PT Mandiri Sekuritas telah meluncurkan program literasi keuangan bertajuk Cerdas Investasi, Finansial Mandiri 2025 pada Selasa (6/5) di Main Hall BEI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui berbagai kegiatan edukatif, mulai dari pemahaman dasar pasar modal, pentingnya menabung, hingga persiapan pensiun. 

Sasaran utama program ini mencakup karyawan Bank Mandiri serta mitra institusional lainnya melalui kerja sama berkelanjutan. Hingga akhir 2025, program ini menargetkan penambahan lebih dari satu juta investor baru di pasar modal Indonesia.

Selain itu, Mandiri Sekuritas juga membeberkan target penambahan hingga 1 juta investor sampai akhir tahun 2025. Saat ini jumlah investor yang terdaftar di Mandiri Sekuritas adalah 600 ribu orang, sehingga totalnya akan mencapai angka satu juta enam ratus investor. 

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan perusahaan melakukan sejumlah terobosan untuk bisa mengejar target. “Target kita itu penambahan satu juta nasabah. Kolaborasi  [bersama BEI] terutama karena kita punya profit yang sudah growing di Livin,” kata Oki dalam seminar Komitmen Sinergi Cerdas Investasi, Finansial Mandiri di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (6/5).

PT Cipta Sarana Medika Tbk Resmi Melantai di BEI

Masih dalam pekan ini, emiten kesehatan PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) yang resmi melakukan initial public offering atau mencatatkan saham perdana dan warannya pada Kamis (8/5). DKHH menjadi perusahaan ke-14 yang melantai di bursa sepanjang tahun ini.

Melalui aksi korporasinya, DKHH berhasil menghimpun dana sebesar Rp 69,96 miliar. Selain saham, perusahaan juga menerbitkan Waran Seri I dengan kode DKHH-W dan harga pelaksanaan sebesar Rp 155 per lembar.

Pada debut perdananya, harga saham DKHH naik 34,85% atau 46 poin ke level 178 per lembar saham. Pada pukul 9.03 WIB, saham terpantau stagnan pada level 178. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 4 juta lembar saham dengan frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 3.565 kali.  

Perusahaan menetapkan harga IPO sebesar Rp 132 per lembar saham. Lewat IPO, DKHH menawarkan sebanyak 530 juta lembar saham baru ke publik atau setara dengan 20,78% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Total nilai emisi yang bakal diraup mencapai Rp 69,90 miliar.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan