Profil Konglomerat Ciliandra Fangiono, Sosok di Balik Akuisisi Emiten Sawit ANJT


Nama konglomerat Ciliandra Fangiono muncul sebagai pengendali baru PT Ciliandra Perkasa (CPI). Aksi korporasi lewat akusisi yang ia lakukan melalui entitas bisnis First Resources Limited yang berbasis di Singapura membuat ia kini menjadi pengendali baru salah satu emiten sawit Tanah Air PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT).
Di kalangan pelaku pasar, nama Ciliandra bukan sosok yang baru. Ia merupakan salah satu taipan sawit terkaya Asia Tenggara. Merujuk laman Forbes Millionaires, pada akhir 2024 Ciliandra menjadi orang terkaya ke-24 di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$ 2,4 miliar atau sekitar Rp 39,31 triliun.
Pengendalian Ciliandra di Austindo disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ANJT yang digelar di Menara SMBC, Jakarta, Rabu (7/5). Lewat akuisisi itu memimpin pengambilalihan saham dari PT Memimpin Dengan Nurani, PT Austindo Kencana Jaya, Tuan George Santosa Tahija dan Tuan Sjakon George Tahija
Aksi korporasi industri kelapa sawit Indonesia ini membuat First Resources jadi penguasa 3,057 miliar lembar saham ANJT atau senilai sekitar setara 91,17%. Sementara publik memiliki saham sebanyak 296 juta lembar atau setara 8,32%.
Sebelum pengambilalihan ini, First Resources tercatat hanya memiliki 0,32% saham ANJT secara tidak langsung. Sementara pengendali utama saat itu adalah PT Memimpin Dengan Nurani dan PT Austindo Kencana Jaya, masing-masing menguasai 40,86% saham.
Profil Raja Sawit Ciliandra Fangiono
Ciliandra Fangiono adalah CEO First Resources Limited selama lebih dari satu dekade. First Resources merupakan salah satu perusahaan produsen minyak kelapa sawit terbesar di Singapura. Mengutip laman resmi First Resources, pria berusia 49 tahun ini telah menjadi anggota dewan direksi sejak 2007 dan diangkat menjadi direktur sejak April 2023.
Di bawah kepemimpinannya, perseroan berhasil memperluas aset perkebunan serta mampu mengelola seluruh rantai pasok sawit dengan lebih dari 200.000 hektare lahan perkebunan tersebar di Riau, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
Dikenal sebagai Raja Sawit, Ciliandra juga meneruskan bisnis keluarga yang dirintis ayahnya, Pung Kian Hwa alias Martias melalui Surya Dumai Group. Sebelum terjun ke bisnis keluarga, Ciliandra mengawali kariernya di Divisi Perbankan Investasi Merrill Lynch, Singapura. Di sana, ia menangani berbagai transaksi seperti merger, akuisisi dan penggalangan dana perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Tenggara.
Menilik latar belakang akademis, Ciliandra meraih gelar Sarjana dan Magister Seni di bidang Ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris. Selama menempuh pendidikan di Cambridge. Ia merupakan sarjana senior di bidang ekonomi dan dianugerahi Penghargaan Buku PriceWaterhouse saat berada di Universitas Cambridge. .