Proyeksi Harga Saham GOTO di Tengah Aksi Buyback dan Kabar Merger dengan Grab


Sejumlah analis mengungkap target saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) usai emiten teknologi itu mengumumkan pembelian kembali saham atau buyback senilai Rp 3,3 triliun. Terlebih lagi, rencana buyback disampaikan perseroan di tengah kabar merger dengan Grab Holdings.
Dalam sebulan terakhir, harga saham GOTO mengalami fluktuasi di rentang Rp 79 - Rp 85. Pada perdagangan Rabu (14/5), harga saham GOTO ditutup turun 2,47% ke level Rp 79 per lembar saham. Volume yang diperdagangkan tercatat 6,91 miliar dengan nilai transaksi Rp 551,24 miliar dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 90,11 triliun.
Kemudian dalam seminggu terakhir sahamnya turun 4,82%. Meski begitu, saham GOTO naik 3,95% dalam sebulan terakhir dan melesat 12,86% secara year to date (ytd).
Analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan sharga saham GOTO potensi mengalami peningkatan. Ia menargetkan harga saham GOTO mencapai Rp 89, Rp 97, hingga Rp 110 per lembar saham. Ia juga merekomendasikan untuk trading buy atau hold saham GOTO di rentang Rp 77–Rp 79 per lembar saham.
Sementara itu, Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas, Chory Agung Ramdhani juga menargetkan target harga GOTO di Rp 110. Sedangkan Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menargetkan saham GOTO melaju ke 94 dan merekomendasikan investor untuk accumulative buy saham GOTO.
“Buyback GOTO ini sebenarnya ditujukan dalam rangka untuk meningkatkan likuiditas,” kata Nafan kepada Katadata.co.id, Rabu (14/5).
GOTO sebelumnya mengumumkan rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham hingga maksimal US$ 200 juta atau setara Rp 3,3 triliun. Rencana ini dilakukan di tengah berkembangnya kabar merger GoTo Gojek Tokopedia dengan Grab Holdings Ltd yang bakal terjadi lewat skema akuisisi.
Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia, manajemen GOTO mengatakan buyback akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 12 bulan. Namun, buyback baru akan dilakukan setelah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dijadwalkan pada 18 Juni 2025 mendatang.
Dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK, manajemen GOTO menyampaikan aksi korporasi ini bertujuan memberikan fleksibilitas lebih besar dalam pengelolaan modal. Buyback juga diharapkan bisa mendukung inisiatif strategis jangka panjang.
“Termasuk mengoptimalkan struktur modal dan mendukung inisiatif potensial di masa depan," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (15/5).
Manajemen GOTO mengatakan lewat buyback perusahaan berencana membeli kembali saham hingga maksimal 91,2 miliar lembar atau sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor. Saat ini, GoTo memiliki 27,8 miliar saham treasuri, atau setara 2,33% dari total modal ditempatkan.
Pelaksanaan buyback akan dilakukan melalui perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan di luar bursa. Untuk pelaksanaan di pasar reguler, GoTo telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai pelaksana. Dana buyback seluruhnya akan berasal dari kas internal perusahaan. Perusahaan menegaskan bahwa tidak akan menggunakan dana hasil penawaran umum atau pinjaman.
Sebelumnya pada 11 Juni 2024, GOTO telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham dengan nilai maksimal Rp 3,2 triliun. Hingga 9 Mei 2025, perusahaan telah membeli kembali sebanyak 27.796.417.803 saham seri A dengan total dana yang telah dikeluarkan mencapai Rp 1,79 triliun.
Kabar Merger GOTO dengan Grab
Selain itu, GOTO juga dikabarkan tengah menyelesaikan proses akuisisi dengan Grab yang disebut bakal rampung dalam kuartal II. Merujuk pemberitaan Reuters, Grab disebut sudah menunjuk penasehat untuk menangani rencana akuisisi itu dan tengah berdiskusi dengan beberapa bank untuk membahas pendanaan terkait kesepakatan akuisisi.
“Kesepakatan tersebut tunduk pada ketentuan seperti mengenai pembiayaan, yang sedang didiskusikan Grab dengan bank,” ujar salah seorang sumber seperti dikutip dari Reuters Kamis (15/5).
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia Koesoemohadiani mengakui adanya pembicaraan mengenai sejumlah aksi korporasi termasuk rencana akuisisi. "Dari waktu ke waktu Grup menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak," ujar Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia.
Dia pun mengatakan atas penawaran yang masuk, Direksi telah melakukan penjajakan secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian. Koesoemohadiani mengatakan evaluasi atas penawaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham.
Menurut Koesoemohadiani, dalam melakukan evaluasi direksi memperhatikan berbagai aspek termasuk kepentingan mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan dan karyawan. Ia mengatakan sampai hari ini, belum ada keputusan yang diambil manajemen terkait tawaran yang diterima dari berbagai pihak.
“Belum ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi sebagaimana telah dispekulasikan di media massa,” ujar Koesoemohadiani lagi.