BSI (BRIS) Gelar RUPS dan Tunjuk Dirut Baru, Bagaimana Prospek Sahamnya?


PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Jumat (16/5). Merujuk pengumuman yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) salah satu agenda dalam rapat adalah pengesahan perubahan pengurusan.
Kursi Direktur Utama BSI kini telah kosong ditinggalkan Hery Gunardi. Hery mundur setelah ia ditunjuk menjadi Dirut PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Selain posisi dirut, tiga posisi direksi juga kosong.
Menanggapi rencana RUPS ini, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Martha Christina, menyebut pergantian direksi kemungkinan tidak akan berdampak ke strategi perusahaan. Menurutnya, secara umum arah strategis BSI tampaknya akan tetap sama, mengingat fokus utama perusahaan masih berada pada segmen kredit konsumer.
“Nah mungkin yang perlu jadi perhatian mungkin sekarang mulai banyak bank-bank yang masuk ke bisnis syariah secara lebih serius, ya,” kata Martha kepada wartawan di Kantor Mirae Asset Sekuritas, Jakarta, Kamis (15/5).
Lebih jauh, ia mengatakan prospek pertumbuhan BRIS masih tergolong menarik dan berpotensi tetap berada di level dua digit. Namun, dengan kondisi likuiditas yang secara umum masih cukup ketat, menurut Martha laju pertumbuhan BRIS ke depan diperkirakan akan sedikit melambat.
Apabila melihat sisi kompetisi, meskipun saat ini BRIS menempati posisi sebagai bank syariah terbesar dan dominan di Indonesia, ke depannya persaingan perbankan syariah diperkirakan naik.
Ia memproyeksikan bisnis perbankan syariah dinilai semakin menarik. Hal itu juga mendorong lebih banyak bank lain untuk masuk ke segmen perbankan dalam beberapa tahun mendatang.
Prospek Saham BRIS
Selain itu, Martha menyebut saham BRIS berpotensi menembus level Rp 3.000 dalam waktu dekat, tergantung pada sentimen pasar. Salah satu faktor pendorong yang bisa memberikan katalis positif adalah pengumuman dividen.
Walaupun nilai dividen BRIS kemungkinan tidak sebesar BUMN lainnya, Martha menyebut dividen masih jadi sentimen yang bakal mendongkrak saham BRIS.
“Tapi masih ada potensi sih kalau Rp 3.000 per lembar saham,” ucap Martha.
Apabila melihat harga saham BRIS pada perdagangan siang ini pukul 15.12 WIB, Kamis (15/5), saham BRIS naik 0,69% ke level Rp 2.910 per lembar saham. Volume yang diperdagangkan tercatat 21,89 juta dengan nilai transaksi Rp 63,91 miliar, dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 134,24 triliun.
3 Kandidat Dirut BSI (BRIS) Menguat Jelang RUPS
Menjelang RUPS, beberapa nama muncul untuk mengisi posisi Direktur Utama yang ditinggalkan Hery Gunardi. Kabar yang beredar di internal perusahaan terdapat tiga nama yang kini dipertimbangkan untuk mengisi posisi Dirut.
Salah seorang sumber Katadata.co.id yang mengetahui dinamika perombakan direksi BUMN membenarkan kandidat yang kini muncul untuk mengisi posisi BSI tidak hanya berasal dari internal tetapi juga dari eksternal. Ia bahkan mengkonfirmasi terdapat nama bankir senior yang sudah berpengalaman memimpin bank pelat merah. Meski begitu ia tidak menyebutkan dengan detail nama kandidat tersebut.
Tiga nama itu dua di antaranya berasal dari internal BSI yaitu Bob Tyasika Ananta yang saat ini menjabat Pelaksana Tugas Direktur Utama BSI, dan Zaidan Novari yang menjabat Direktur Wholesale Transaction Banking BSI.
Satu nama yang berasal dari eksternal adalah Sunarso yang sebelumnya menjabat Direktur Utama BRI dan kini digantikan Hery Gunardi. Menanggapi kabar yang beredar, Bob Tyasika Ananta yang saat ini menjabat Pelaksana Tugas Direktur Utama BSI enggan berkomentar. Ia menyatakan persoalan RUPS bukan hal yang menjadi hal yang perlu dia tanggapi.