Bocoran IPO Chandra Daya (CDIA): Listing Digelar Juni, Pemesanan Segera Dimulai?

Nur Hana Putri Nabila
21 Mei 2025, 13:06
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
CDIA
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Chandra Daya Investasi Tbk atau CDI disebut bakal mencatatkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat. Berdasarkan data yang diterima Katadata.co.id, emiten yang bergerak di bidang investasi dan infrastruktur pendukung bakal listing di BEI sekitar 24 Juni 2025. 

Merujuk data, perusahaan yang terafiliasi dengan orang terkaya Indonesia Prajogo Pangestu itu akan melantai dengan kode ticker CDIA. Indikasi anak usaha TPIA ini menjadi perusahaan terbuka juga sudah dipublikasi oleh manajemen Chandra Asri dalam keterangan tertulis kepada BEI mengenai aksi korporasi untuk salah satu lini usahanya itu dengan menyertakan kata tbk yang merujuk perusahaan terbuka setelah penyebutan PT Chandra Daya Investasi. 

Seiring dengan rencana listing tersebut masa penawaran awal direncanakan berlangsung pada 22 Mei hingga 2 Juni 2025. Namun sumber Katadata.co.id menyebut rencana ini bisa saja bergeser menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Meski begitu, sejauh ini perusahaan masih dalam timeline yang sama untuk menggelar IPO. 

Masih merujuk dokumen rancangan IPO, manajemen Chandra Daya menjadwalkan akan menggelar penawaran umum perdana saham pada rentang 18 Juni hingga 20 Juni 2025 mendatang. Adapun nilai nominal saham yang ditawarkan di kisaran Rp 10. 

Tak hanya itu, lewat IPO ini, Chandra Daya ditaksir akan meraup total dana segar mencapai Rp 2,37 triliun. Selain itu, CDIA disebut akan menawarkan 12,48 miliar saham dengan nilai nominal per saham Rp 10.  

“Harga penawaran berkisar antara Rp 170-Rp 190 setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh saham baru," tulis manajemen merujuk dokumen IPO yang dikutip Rabu (21/5). 

Adapun rencana IPO CDIA ini belum diumumkan secara terbuka oleh perusahaan. Saat berita ini dimuat, belum ada informasi di laman e-IPO mengenai aksi korporasi anak usaha Chandra Asri ini. Meski begitu, merujuk dokumen IPO dan beberapa sumber Katadata.co.id, proses tengah berlangsung dan menunggu gong. 

Dalam IPO nantinya, CDIA akan menunjuk enam perusahaan sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Joint Lead Underwriters. Keenam penjamin emisi tersebut adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Seperti apa kinerja keuangan Chandra Daya di  kuartal I 2025?

 

31 Maret 2025 (US$ '000)31 Desember 2024 (US$ '000)
Aset Lancar282.500263.032
Aset Tidak Lancar889.708812.756
Liabilitas Jangka Pendek37.50829.167
Liabilitas Jangka Panjang351.832299.156
Pendapatan34.645102.254
Laba Tahun Berjalan30.23232.691
Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan30.71032.513

Sumber: Laporan keuangan CDI

 

PT Chandra Daya Investasi (CDI) adalah perusahaan yang bergerak di bidang investasi infrastruktur, khususnya listrik, air, dan pelabuhan. CDI merupakan anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group).  

Merujuk laman resmi perusahaan, 70% saham CDI dimiliki oleh TPIA. Bisnis dan operasional energi Chandra Asri Grup dikelola oleh PT Chandra Daya Investasi dan dijalankan oleh PT Krakatau Chandra Energi (KCE) yang diakuisisi dari PT Krakatau Sarana Infrastruktur, anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) pada tahun 2023.  

Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan oleh TPIA, PT Chandra Daya Investasi (CDI) membukukan pendapatan sebesar US$ 34,64 juta atau sekitar Rp 569,61 pada kuartal pertama 2025. Torehan itu merosot hingga 66% dibandingkan dengan pendapatan per 31 Desember 2024 yang mencapai US$ 102,25 juta atau Rp 1,68 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir Maret 2025, laba tahun berjalan CDI sebesar US$ 30,23 juta. Jumlah ini turun 7,5% dari tahun buku 2024 sebesar US$ 32,69 juta. Dari sisi neraca, aset lancar CDI meningkat menjadi US$ 282,5 juta dari sebelumnya US$ 263,03 juta. 

Sementara aset tidak lancar juga naik menjadi US$ 889,71 juta dari US$ 812,76 juta. Sementara itu, liabilitas jangka pendek dan jangka panjang masing-masing naik menjadi US$ 37,51 juta dan US$351,83 juta, dari posisi akhir tahun 2024 yang sebesar US$ 29,16 juta dan US$ 299,15 juta. Total penghasilan komprehensif hingga kuartal pertama 2025 tercatat sebesar US$ 30,71 juta, dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 32,51 juta.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan