5 Nama Mencuat di Jajaran Direksi Baru GOTO Jelang RUPSLB, Seperti Apa Sosoknya?


PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPS) pada 18 Juni 2025 mendatang. Salah satu agenda rapat adalah menunjuk direksi dan komisaris baru.
Jelang RUPS, GOTO sudah mengantongi lima nama yang masuk ke jajaran direksi. Lima kandidat yang diusulkan untuk mengisi posisi direksi sebelumnya telah memegang posisi senior di lingkungan Grup GoTo.
Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, mengatakan pengangkatan sejumlah nama yang diusulkan mencerminkan komitmen perusahaan memperkuat struktur kepemimpinan yang lebih solid dan independen. Hal itu demi memastikan operasional GoTo tetap berorientasi pada kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Ia menyebut para calon direktur yang diusulkan merupakan individu berpengalaman dari internal perusahaan. Calon tersebut juga memiliki pemahaman mendalam terhadap GoTo dan lini bisnisnya, serta telah melalui proses seleksi.
“Upaya kami menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, mitra pengemudi, mitra usaha, dan karyawan kami,” ucap Patrick dalam keterangan resmi seperti dikutip Rabu (27/5).
Tak hanya itu, ia menyebut agenda RUPS juga akan membahas sejumlah hal administratif, termasuk usulan dan pembaruan terkait strategi pengelolaan modal perseroan. Di antaranya rencana pemanfaatan saham treasuri untuk program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen. Kemudian usulan program pembelian kembali saham dengan nilai maksimal hingga US$ 200 juta.
Apabila mendapat persetujuan dari para pemegang saham, kelima nama yang baru ditunjuk akan menjabat sebagai:
- Direktur dan Chief People Officer: Monica Lynn Mulyanto
- Direktur Legal dan Group Corporate Secretary: R.A. Koesoemohadiani
- Direktur Public Affairs dan Communications: Ade Mulyana
- Direktur dan Chief Technology Officer: Wuzhen (William) Xiong
- Direktur dan Head of Consumer Payments, GoTo Financial: Sudhanshu Raheja
Lima nama yang masuk dalam bursa direksi baru ini bukan wajah baru di perusahaan. Catherine Hindra Sutjahyo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur dan Presiden unit On-Demand Services GoTo, diusulkan menjadi Wakil Presiden Direktur.
Sementara Pablo Malay, yang telah mengajukan pengunduran diri dari jajaran Direksi, diusulkan untuk bergabung sebagai anggota Dewan Komisaris. Langkah ini merupakan lanjutan dari pengunduran diri sejumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada awal bulan ini.
Beberapa nama yang sebelumnya telah menyatakan mundur dari jajaran direksi dan komisari adalah Thomas Kristian Husted, yang melepas jabatannya sebagai Wakil Presiden Direktur untuk lebih fokus mendukung GoTo Financial.
Kemudian diikuti Nila Marita Indreswari, yang mengundurkan diri dari Direktur guna mengejar ketertarikan di luar perusahaan. Selain itu juga ada Garibaldi Thohir yang mengundurkan diri dari posisi Komisaris untuk fokus pada bisnis keluarga. Selanjutnya GOTO mengangkat Garibaldi Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas di GoTo Impact Foundation.
Prospek Saham GOTO
Sejumlah analis pasar modal kompak memberikan proyeksi positif terhadap saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Saham GOTO diramal masih berpotensi naik hingga menembus level Rp 125 meski sahamnya tengah jeblok.
Pada perdagangan saham Selasa (27/5), saham GOTO ditutup turun 4,41% ke level Rp 65. Volume yang diperdagangkan tercatat 8,78 miliar, dengan nilai transaksi Rp 581 miliar dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 77,42 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg per 26 Mei 2025, sebanyak 76,7% atau 23 dari total 30 analis memberikan rekomendasi beli terhadap saham emiten teknologi itu. Menariknya, tak satu pun analis memberikan rekomendasi jual.
Secara konsensus, analis memperkirakan harga saham GOTO berpotensi naik hingga Rp 98,92 dalam 12 bulan ke depan. Angka ini mencerminkan potensi kenaikan atau upside sebesar 45,5% dibandingkan harga penutupan terakhir di level Rp 68 per saham pada penutupan saham, Senin (26/5).
Aletheia Capital memberikan target harga tertinggi untuk saham GOTO yakni bisa mencapai Rp 125 per saham. Maybank Investment dan Yuanta Investment masing-masing menempatkan target di level Rp 120 dan Rp 100 Rp per saham.
Beberapa lembaga keuangan lainnya seperti Citi, BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas memberikan target harga GOTO sebesar Rp 110. Bank investasi global asal Cina China International Capital Corporation (CICC) juga memberikan rekomendasi “outperform” terhadap saham GOTO dengan target Rp 96.
JPMorgan juga memberikan rekomendasi overweight dengan target Rp 95 dan mencatat imbal hasil tenor satu tahun sebesar 8,18%. Adapun Morgan Stanley menargetkan harga saham GOTO di Rp 91 per saham, Deutsche Bank di harga Rp 115.
Sementara analis lainnya memilih sikap hati-hati dengan memberikan rekomendasi tahan (hold). Sebagai contoh, HSBC merekomendasikan hold saham GOTO di level Rp 73 dan Morningstar di level Rp 84.