Menilik Arah Saham GOTO Jelang RUPS, Batal Private Placement dan Lanjut Buyback


PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPS) pada 18 Juni 2025 mendatang. Rapat tahunan itu juga akan dilanjutkan dengan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB ).
Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia terdapat tiga agenda penting dalam pertemuan para pemegang saham itu. Pada RUPS tersebut, GOTO akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk menggelar pembelian saham kembali atau buyback.
Aksi buyback kali ini merupakan lanjutan atas buyback yang sebelumnya telah dilakukan perusahaan sejak Juni 2024 hingga Juni 2025. Adapun untuk buyback tahun 2025/2026 GOTO mengalokasikan anggaran senilai US$ 200 juta atas setara Rp 3,3 triliun.
“Pembelian kembali saham 2025 - 2026 dapat dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu 12 bulan terhitung setelah tanggal RUPSLB Perseroan,” tulis manajemen GOTO seperti dikutip Senin (2/6).
Bersamaan dengan rencana mendapat persetujuan untuk melaksanakan buyback, manajemen GOTO juga akan mengajukan agenda pembatalan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Aksi korporasi ini sebelumnya sudah mendapat persetujuan dalam RUPSLB yang digelar pada 30 Agustus 2024 lalu.
“Sehubungan dengan pertimbangan manajemen GOTO serta kondisi pasar saat ini, Perseroan memutuskan untuk tidak melaksanakan PMTHMETD dan meminta persetujuan pemegang saham untuk membatalkan persetujuan,” tulis manajemen.
Sebelumnya pada RUPSLB tahun lalu, pemegang saham GOTO sudah sepakat untuk menerbitkan sekitar 120,14 miliar saham Seri A. Jumlah ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh GOTO.
GOTO Bakal Angkat 5 Direksi Baru
Jelang RUPS, GOTO sudah mengantongi lima nama yang masuk ke jajaran direksi. Lima kandidat yang diusulkan untuk mengisi posisi direksi sebelumnya telah memegang posisi senior di lingkungan Grup GoTo.
Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo, mengatakan pengangkatan sejumlah nama yang diusulkan mencerminkan komitmen perusahaan memperkuat struktur kepemimpinan yang lebih solid dan independen. Hal itu demi memastikan operasional GoTo tetap berorientasi pada kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Ia menyebut para calon direktur yang diusulkan merupakan individu berpengalaman dari internal perusahaan. Calon tersebut juga memiliki pemahaman mendalam terhadap GoTo dan lini bisnisnya, serta telah melalui proses seleksi.
“Upaya kami menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, mitra pengemudi, mitra usaha, dan karyawan kami,” ucap Patrick dalam keterangan resmi seperti dikutip Rabu (27/5).
Tak hanya itu, ia menyebut agenda RUPS juga akan membahas sejumlah hal administratif, termasuk usulan dan pembaruan terkait strategi pengelolaan modal perseroan. Di antaranya rencana pemanfaatan saham treasuri untuk program kepemilikan saham bagi karyawan dan manajemen. Kemudian usulan program pembelian kembali saham dengan nilai maksimal hingga US$ 200 juta.
Proyeksi Harga Saham GOTO Jelang RUPS
Menjelang RUPS dan RUPSLB yang akan digelar di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan tersebut harga saham GOTO mengalami tekanan. Dalam sepekan Harga saham GOTO telah turun 8,45% dari Rp 71 pada Jumat (23/5) menjadi Rp 64 pada pembukaan perdagangan Senin (2/6).
Dalam sebulan Harga saham GOTO sudah terjun 20,73% dari Rp 82 pada Jumat (2/5). Tekanan saham GOTO salah satunya juga disebabkan oleh pasang surut kabar akan diakuisisi perusahaan teknologi asal Singapura Grabs Holding.
Di tengah tekanan harga saham GOTO, sejumlah analis justru memasang target positif terhadap saham GoTo Gojek Tokopedia ini. Berdasarkan data Bloomberg per 26 Mei 2025, sebanyak 76,7% atau 23 dari total 30 analis memberikan rekomendasi beli terhadap saham emiten teknologi itu. Menariknya, tak satu pun analis memberikan rekomendasi jual.
Secara konsensus, analis memperkirakan harga saham GOTO berpotensi naik hingga Rp 98,92 dalam 12 bulan ke depan. Angka ini mencerminkan potensi kenaikan atau upside sebesar 45,5% dibandingkan harga penutupan terakhir di level Rp 68 per saham pada penutupan saham, Senin (26/5).
Sementara itu, target harga tertinggi diproyeksikan oleh Aletheia Capital yang menargetkan harga saham GOTO bisa mencapai Rp 125 per saham. Lalu Maybank Investment dan Yuanta Investment, yang masing-masing menempatkan target di level Rp 120 dan Rp 100 Rp per saham.
Beberapa lembaga keuangan global, Citi, BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas memberikan target harga GOTO senilai Rp 110. Lalu CICC memberikan rekomendasi “outperform” dengan target Rp 96.
JPMorgan bahkan memberikan rekomendasi overweight dengan target Rp 95 dan mencatat imbal hasil satu tahun (1-year return) sebesar 8,18%. Di samping itu Morgan Stanley menargetkan harga saham GOTO di Rp 91 per lembar saham.
Kemudian Deutsche Bank merekomendasikan beli dengan target harga Rp 115. Bank asal Jerman ini mencatatkan return tertinggi selama satu tahun terakhir sebesar 44%.
Sementara analis lainnya memilih sikap hati-hati dengan memberikan rekomendasi tahan (hold). Misalnya HSBC merekomendasikan hold saham GOTO di level Rp 73 dan Morningstar di level Rp 84.