BTN Syariah Kantongi Modal Rp 6 T Saat Spin Off, Bakal Jadi Bank Syariah Nomor 2

Karunia Putri
5 Juni 2025, 17:36
BTN Syariah
BTN Syariah
BTN Syariah
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bersiap melakukan pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan mendirikan perusahaan terpisah atau spin off BTN Syariah. Direktur Utama BTN Nixon L.P Napitupulu optimistis bank baru ini akan menjadi bank terbesar nomor dua di Indonesia. 

Menurut Nixon, untuk memenuhi target menjadi bank syariah terbesar kedua setelah Bank Syariah Indonesia atau BSI, BTN akan memberi suntikan modal awal hingga Rp 6 triliun untuk BTN Syariah. Dana tersebut berasal dari dana akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS) sebesar Rp 1,5 triliun, dan nilai ekuitas awal UUS Syariah sekitar Rp 3,5 triliun. 

Adapun kekurangan Rp 1 triliun lainnya akan disuntikkan dalam penyertaan modal oleh BTN.  Meski begitu, Nixon belum bisa menjelaskan berapa banyak saham yang akan diterbitkan perusahaan sebagai bagian dari penyertaan modal yang dilakukan. 

“Jumlah lembarnya nanti kita coba bicarakan dengan tim legal dan notaris. Tapi dalam rupiahnya kurang lebih Rp 6 triliun,” ujar Nixon  ketika ditemui usai acara penandatangan akta jual beli dan pengambilalihan Bank Victoria di Menara BTN, Kamis (5/6). 

Lebih jauh, Nixon mengatakan tidak tertutup kemungkinan perusahaan akan melakukan right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Aksi korporasi ini dilakukan untuk penambahan modal senilai Rp 1 triliun yang akan disuntikkan pada BTN Syariah. 

Right issue adalah penawaran saham baru yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham lama dengan harga dan jumlah tertentu. Tujuannya untuk mengumpulkan dana tambahan agar saat berdiri BTN Syariah sudah memenuhi ketentuan bank kategori Buku 2 yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan. 

“Untuk memenuhi kategori BUKU 2 dan Capital Adequacy Ratio (CAR)-nya kita buat mirip dengan kondisi BTN hari ini, yaitu sekitar 18-19%, sehingga bank baru ini nantinya bisa langsung ekspansi,” ujar Nixon. 

Selain itu Nixon mengatakan pihaknya telah menyiapkan nama baru untuk bank syariah yang dicanangkan lahir Oktober mendatang. Nama tersebut akan dibawa ke Presiden Prabowo Subianto dan diusulkan ke Danantara sebelum dipatenkan. 

“Oktober paling lama kita usahakan untuk di spin-off. Walaupun batas waktu kita di Desember, tapi kita di internal berusaha keras Oktober semua kelar. Udah operation atas nama yang baru,” kata Nixon.

Sementara itu, jajaran direksi masih dirundingkan bersama para pemangku jabatan. Menurut Nixon, ada 6 nama yang nantinya akan dipilih masuk dalam jajaran direksi. 

BBTN Resmi Akuisisi Bank Victoria Syariah

BTN baru saja menandatangani akta jual beli saham Bank Victoria Syariah. Melalui aksi tersebut, Nixon mengatakan BTN akan mengintegrasikan teknologi informasi dan digital yang dimiliki oleh Bank Victoria Syariah untuk pengembangan BTN Syariah. Selain itu, model bisnis dan tata kelola berdasarkan road map yang dikembangkan akan menjadikan BTN Syariah menjadi bank progresif dan mengedepankan digital sharia banking. 

“Business process-nya akan digital, bahkan lebih digital dibanding induknya, sehingga kami akan hire banyak orang IT untuk menjadikan bank ini lebih kuat di digital sharia banking,” jelas Nixon.

Sementara itu, Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo mengatakan fokus bisnis BTN Syariah nantinya akan melayani dua segmen yang selama ini loyalitasnya cukup tinggi terhadap perbankan syariah. Dua segmen itu yaitu segmen masyarakat syariah yang konformis dan segmen konservatif, sehingga mereka berminat untuk ber-bank di BTN Syariah.

“Untuk bisa masuk ke dua segmen itu perlu perbaikan digital, teknologi, dan lain-lain sehingga produk dan layanan syariah yang ada dapat dilayani dengan proses digital,” ujar Setiyo.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan