Skandal Kredit Bank Woori Saudara, OJK Sudah Endus Potensi Fraud Sejak 2023

Karunia Putri
11 Juni 2025, 16:06
woori saudara, bank woori, skandal kredit
Dok. Bank Woori Saudara
Indikasi awal kasus skandal kredit Bank Woori Saudara ini terkuak dari transaksi negotiable letter of credit (LC) yang jatuh tempo atas nama satu debitur.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan pemeriksaan terhadap PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) atas dugaan skandal penipuan kredit (fraud) yang diperkirakan mencapai Rp 1,28 triliun. Pengawas bank ini mengaku sudah pernah memperingatkan Bank Woori terkait potensi fraud pada transaksi ini akibat lemahnya proses bisnis bank pada pemeriksaan 2023.

"OJK telah melakukan pemeriksaan sejak awal Juni 2025, serta akan meningkatkan status pemeriksaan jika telah diperoleh bukti awal yang cukup terkait fraud dan dugaan keterlibatan pihak internal bank," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam keterangan, Selasa (11/6).

Ia menduga kasus fraud ini melinbahkan pihak internal bank dengan potensi kerugian yang masih diperhitungkan. Dian pun menegaskan pentingnya menjaga sektor keuangan yang terselenggara dengan transparan dan akuntabel.

"OJK akan menindak tegas terhadap pengelolaan kegiatan usaha bank yang baik didasarkan atas prinsip-prinsip good corporate governance,” katanya.

Seluruh ketentuan tersebut, menurut dia, diatur dalam POJK No.17 Tahun 2023, POJK No.15 Tahun 2024, dan POJK No.34/POJK.03/2018 yang telah diperbarui lewat POJK No.14/POJK.03/2021.

Kronologi Kasus Skandal Kredit Bank Woori Saudara

Ia menjelaskan, indikasi awal kasus ini terkuak dari transaksi negotiable letter of credit (LC) yang jatuh tempo atas nama satu debitur. 

Transaksi negotiable letter of credit adalah transaksi pembayaran dalam perdagangan internasional di mana eksportir dapat menjual atau menegosiasikan wesel atau dokumen tertentu kepada bank lain sebelum pembayaran jatuh tempo. Transaksi ini memberikan fleksibilitas dan likuiditas bagi eksportir dan memungkinkan eksportir mendapatkan dana lebih cepat. 

Setelah mengetahui indikasi tersebut, menurut dia, Bank Woori Saudara lantas memberikan laporan awal kepada OJK. Adapun saat ini,  investigasi intensif sedang berlangsung.

Bank juga telah menonaktifkan pihak internal yang diduga terlibat, menggandeng firma hukum, berkomunikasi dengan debitur untuk menyelesaikan kewajiban serta mempersiapkan laporan ke kepolisian.

Penyataan Bank Woori

Pihak manajemen Bank Woori Saudara sebelumnya mengakui adanya dugaan penyimpangan dalam proses pengajuan letter of credit oleh perusahaan ekspor tersebut. Dokumen LC yang seharusnya menjamin pembayaran ekspor ternyata diduga memuat informasi tidak akurat.

Meski total LC mencapai US$ 78,5 juta, pihak bank menyatakan nilai kerugian riil masih dalam proses penelaahan lebih lanjut.

Untuk menanggulangi potensi kerugian, Bank Woori telah mengirim pejabat dari kantor pusat di Korea Selatan ke Indonesia guna melakukan investigasi menyeluruh dan mengambil langkah hukum, termasuk mengamankan aset milik perusahaan terkait.

Perusahaan eksportir yang terlibat dikabarkan telah menyatakan komitmen untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran, serta menyerahkan informasi keuangan dan jadwal pelunasan kepada pihak bank.

"Kami akan bekerja sama erat dengan otoritas setempat untuk menangani kasus ini sesuai hukum," ujar perwakilan Bank Woori.

Dalam keterangan resminya yang dimuat di situs resmi perusahaan, manajemen SDRA menegaskan bahwa angka US$ 78,5 juta adalah total exposure transaksi, bukan nilai pasti dari kerugian yang diderita bank. "Nilai kerugian sebenarnya masih dalam proses investigasi internal," tulis manajemen SDRA. 

Meski tengah menghadapi kasus ini, Bank Woori Saudara menyatakan bahwa seluruh operasional dan layanan di kantor cabang tetap berjalan normal. 

"Kami berkomitmen menjaga kepercayaan nasabah dan seluruh pemangku kepentingan," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan