IHSG Turun Imbas Konflik Israel-Iran, Saham Energi MEDC dan ENRG Justru Naik 7%

Karunia Putri
13 Juni 2025, 12:53
Pengunjung berada di dekat layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Katadata/Fauza Syahputra
Pengunjung berada di dekat layar yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG turun 0,64% atau 46,25 poin ke level 7.158 pada penutupan perdagangan sesi pertama menuju akhir pekan, Jumat (13/6).  Salah satu yang menyeret IHSG adalah meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah setelah Israel melancarkan serangan ke Teheran, Iran. 

Melansir data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan hari ini sebesar 17 miliar saham. Frekuensi saham sebanyak 837,7  juta kali dan kapitalisasi market sebesar Rp 12.502 triliun. Adapun jumlah nilai transaksi hari ini sebesar Rp 7,69 triliun.

PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia menyebutkan saham sektor energi dan tambang emas terdongkrak imbas konflik. Saham logam emas naik di tengah meningkatnya permintaan aset safe haven karena risiko geopolitik. 

“Harga minyak melonjak lebih dari 7% pada hari Jumat, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan setelah Israel mengatakan telah menyerang Iran, meningkatkan kekhawatiran tentang terganggunya pasokan minyak,” tulis riset seperti dikutip Jumat (13/6). 

Merujuk data perdagangan, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MDC) naik 7,18% disusul saham PT Elnusa Tbk (ELSA) yang naik 4,6%. Sementara itu saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 7,03% dan saham PT AKR Corporation Tbk (AKRA) naik 3,11%. 

Sementara itu saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 3,15% disusul saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebanyak 4,1%. Kenaikan tertinggi terjadi di saham PT J Resources Asia Pacific Tbk (PSAB) yaitu 10%. 

Sementara itu saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) setelah mencatatkan kenaikan selama dua hari berturut-turut,  kini tergerus 3,62% atau 5 poin ke level 133. Seiring dengan melemahnya IHSG, beberapa saham dengan indeks LQ45 yang ikut terjun di antaranya ada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) yang turun 6,37% ke level 1985, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) turun 4,48% ke level 64 dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGEO) turun 3,68% ke level 1440. 

Saham yang Ramai Ditransaksikan

Di sisi transaksi perdagangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tercatat sebagai emiten dengan total transaksi terbesar siang ini, yakni Rp 512,73 miliar. Kemudian disusul PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) ditransaksikan Rp 512,15 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 450,44 miliar.

Menilik sektor saham yang ada Bursa Efek Indonesia, hanya sektor industri dasar yang berhasil tumbuh pada perdagangan siang ini, yaitu naik 0,90%. Sisanya tumbang mengikuti turunnya IHSG.

Saham yang mengangkat pertumbuhan sektor industri dasar antara lain, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 1,03% ke level 2950, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 1,01% ke level 1500 dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) yang naik 10% ke level 550.

Daftar emiten yang memiliki frekuensi dagang tertinggi siang ini:

  • PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) ditransaksikan sebanyak 29,89 ribu kali 
  • PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) ditransaksikan sebanyak 24,25 ribu kali
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMBR)ditransaksikan sebanyak 23,71 ribu kali 
  • PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ditransaksikan sebanyak 23,41 ribu kali
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ditransaksikan sebanyak 21,35 ribu kali

Sementara itu analis Phintraco Sekuritas mengatakan pelemahan IHSG terjadi karena adanya pelebaran negatif slope pada MACD dan indikator stochastic RSI yang membentuk death cross pada area privot.

MACD atau Moving Average Convergence Divergence adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah tren harga saham. Garis MACD yang menunjukkan slope negatif yang melebar menandakan tren penurunan yang makin kuat, karena garis MACD bergerak turun menjauh dari garis sinyalnya.

“Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan menuju MA200 di kisaran level 7132 pada perdagangan sesi II hari ini,” katanya pada Jumat (13/6).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan