Grup Salim Minta Bumi Resources (BRMS) Bagi Dividen, Mengapa Belum Terealisasi?

Nur Hana Putri Nabila
13 Juni 2025, 17:00
Tambang Bumi Resources, BMRS, bumi, grup salim, dividen
Bumi Resources
Ilustrasi. BRMS menyatakan dapat mengandalkan laba bersih untuk menutup defisit jika harga emas terus terkerek.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyebut, mayoritas pemegang saham, termasuk Grup Salim meminta agar perusahaan segera membagikan dividen kepada pemegang saham. Namun hingga tahun buku 2024, emiten yang bergerak di bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan, termasuk tembaga, emas ini tak kunjung bagi dividen. 

Direktur Bumi Resources Minerals (BRMS), Herwin Hidayat menjelaskan perusahaan saat ini tengah mempertimbangkan opsi kuasi reorganisasi untuk mengatasi defisit neraca yang mencapai US$ 760,45 juta atau Rp 12,39 triliun pada tahun buku 2024. Adapun hingga kuartal pertama 2025, BRMS mencatatkan defisit US$ 745,98 juta atau sekitar Rp 12,15 triliun per 31 Maret 2025. 

Menurutnya,  proses penyelesaian defisit ini akan memakan waktu panjang jika hanya mengandalkan kinerja laba bersih meski tengah melesat saat ini. Sepanjang 2024, BRMS mencatatkan laba bersih sebesar US$ 25,12 juta atau naik 77% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$14,18 juta. 

Ia pun menegaskan BRMS juga tengah mengkaji berbagai upaya percepatan agar return on risk bisa segera mencatatkan surplus pada 2028 atau dalam jangka waktu sekitar lima hingga enam tahun mendatang.

 “Atau mungkin lebih cepat, lah. Artinya kami sudah bisa bagi dividen dalam lima tahun. Ini kalau secara natural ya,” ucap Herwin ketika ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (12/6).  

 Salah satu langkah strategis tersebut perlu melalui proses persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, perseroan masih mempelajari syarat-syarat yang ditetapkan otoritas untuk memastikan apakah BRMS telah memenuhi ketentuan yang diperlukan untuk melangkah lebih lanjut untuk membagikan dividen.

“Karena kalau defisitnya tidak terlalu negatif, tidak terlalu besar, tidak terlalu signifikan, biasanya tidak diberi izin (untuk membagikan dividen),” kata Herwin. 

Herwin menjelaskan, BRMS dapat mengandalkan laba bersih untuk menutup defisit jika harga emas terus terkerek. Ia memperkirakan, margin keuntungan tetap akan besar jika harga emas berada di kisaran US$ 2.750 hingga US$ 3.000 per ons, dengan biaya produksi sekitar US$ 1.300–US$ 1.500 per ons. 

Kinerja laba bersih perusahaan pun berpotensi melesat jika harga emas berada di level saat ini yang mencapai US$ 3.200 per ons, maka laba bersih BRMS berpotensi bisa melesat. “Kalau melihat ini, OJK bisa bisa bilang lewat jalan natural aja,” kata Herwin.

Herwin pun mengungkapkan BRMS menargetkan proyek tambang bawah tanah di Palu, Sulawesi Tengah, mulai berproduksi pada kuartal keempat tahun 2027. Tambang ini diperkirakan memiliki kadar emas yang lebih tinggi, yakni sekitar 3,5 hingga 4,9 gram per ton, dibandingkan tambang terbuka BRMS yang hanya berkisar 1 hingga 1,5 gram per ton.

Dengan potensi tersebut, perusahaan menargetkan volume produksi emas meningkat masing-masing menjadi 150.000 ons pada tahun 2028 dan 200.000 ons pada 2029.

Target Harga Saham BRMS

Adapun UOB Kay Hian Sekuritas mencatat, harga saham BRMS saat ini tengah menunjukkan pergerakan positif. Kenaikan volume perdagangan turut memperkuat kenaikan terhadap saham BRMS.

UOB pun memperkirakan level resistance saham BRMS berada di level Rp 458 dan Rp 505, sedangkan support di level Rp 356 dan Rp 322. Jika mampu menembus resistance di Rp 505, saham BRMS diperkirakan dapat melanjutkan penguatan menuju target teknikal di level Rp 555.

Adapun harga saham BRMS hari ini ditutup stagnan di level Rp 494. Volume saham  yang diperdagangkan tercatat 1,34 miliar dengan nilai transaksi Rp 665,5 miliar dan kapitalisasi pasarnya sebesar Rp 70,4 triliun. Dalam seminggu terakhir, saham BRMS naik 22,89% dan melesat 42,77% secara year to date (ytd).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...