Nasabah Prioritas Bank Permata Tumbuh 10% Meski Daya Beli RI Lesu

Karunia Putri
13 Juni 2025, 20:37
nasabah prioritas, bank permata
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
llustrasi. Bank Permata mencatat, peningkatan transaksi kartu kredit, terutama terjadi pada segmen nasabah affluent atau kaya.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan pertumbuhan nasabah prioritas mencapai lebih dari 10% secara tahunan pada 2024 di tengah lesunya daya beli masyarakat. Kenaikan ini berasal dari dua segmen utama yakni PermataBank Priority dan PermataBank Private yang tetap tumbuh di tengah gejolak ekonomi global. 

Direktur Consumer Banking Bank Permata Djumariah Tenteram mengatakan, nasabah prioritas tetap meningkat karena dampak ekonomi global cenderung lebih dirasakan oleh kelompok menengah ke bawah. Sedangkan kelompok affluent masih menunjukkan daya tahan dan kebutuhan layanan finansial yang kompleks.

“Kalau kita lihat, yang terdampak dari kondisi ekonomi saat ini adalah segmen middle-low. Sementara untuk segmen tertentu, seperti nasabah prioritas, masih mengalami peningkatan,” ujar Djumariah saat konferensi pers acara Wealth Wisdom ke-11 di Jakarta, Jumat (13/6).

Menurut dia, kenaikan jumlah nasabah prioritas telah terjadi dalam dua tahun terakhir. Hingga akhir 2025, Bank Permata tetap optimistis bisa mempertahankan pertumbuhan di kisaran 10%. 

“Kami harap pertumbuhannya tetap sama, tapi tentu semua tergantung kondisi ekonomi,” ujarnya.

Kenaikan jumlah nasabah prioritas Bank Permata ini terjadi di tengah lesunya daya beli masyarakat Indonesia secara keseluruhan. BPS mencatat, konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2025 hanya tumbuh 4,87%, melambat dibandingkan kuartal I 2024 yang tumbuh 4,91%. 

Pemerintah juga mengakui bahwa daya beli masyarakat saat ini tengah lesu sehingga memberikan sejumlah stimulus seperti diskon tarif tol, tiket pesawat, hingga subsidi bantuan upah untuk mendongkrak konsumsi masyarakat.

Di sisi lain, Djumariah mengatakan, penggunaan kartu kredit, terutama oleh segmen affluent atau kaya, menjadi salah satu pendorong utama kredit konsumsi. Kebutuhan transaksi perjalanan seperti pembelian tiket dan hotel tercatat tinggi, sehingga turut meningkatkan volume transaksi kartu kredit.

“Kalau kita lihat dari sisi penggunaan kartu kredit untuk segmen affluent, dari tahun ke tahun masih meningkat. Tahun ini juga meningkat, terutama karena banyak orang travelling ya,” kata dia. 

Namun, menurut dia, performa kartu kredit Bank Permata tetap stabil atau berada di level yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan kredit kepemilikan rumah atau KPR menurun. 

Merujuk situs resmi milik Bank Permata, nasabah PermataBank Priority  harus memiliki dana minimum Rp 500 juta, dihitung secara gabungan dari seluruh produk giro, tabungan, deposito, produk asuransi atau produk investasi yang dimiliki nasabah atau memiliki aguan properti senilai Rp 2 miliar ke atas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan