Danantara Kantongi Dividen Jumbo Rp 150 Triliun dari BUMN, Sektor Apa Terbanyak?


Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia mendapatkan kucuran dividen jumbo dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan dari seluruh BUMN, Danantara mencatat mengantongi dividen hingga Rp 150 triliun.
“Tentu saja dividen itu setoran dari seluruh BUMN dan kemudian kami akan jadikan investasi,” kata Dony dalam acara IKA Fikom Unpad Executive Breakfast Meeting Kuartal Pertama Danantara, di Hutan Kota, Plataran, Jakarta, Rabu (18/6).
Dony menjelaskan kenaikan dividen yang diterima Danantara tahun ini hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Pada 2024, Kementerian BUMN mengantongi Rp 85,5 triliun dari seluruh BUMN.
Salah satu yang menjadi penyumbang kenaikan dividen yang dikantongi Danantara adalah tingginya laba BUMN. Danantara mencatat total laba BUMN untuk tahun buku 2024 mencapai sekitar Rp 307 triliun.
Ia menyebut, sebagian dari laba tersebut dialokasikan untuk program penataan BUMN, sementara sisanya dibagikan dalam bentuk dividen. Selain itu, Dony mengatakan, Danantara kini mengelola dua superholding yaitu Danantara Asset Management untuk BUMN dan Danantara Investment Management untuk investasi.
Menurut Dony dua superholding itu dirancang secara terpisah untuk memisahkan risiko agar tidak seperti kasus 1MDB. Konsolidasi ini memungkinkan dividen BUMN, yang kini mencapai Rp150 triliun (melebihi target APBN Rp98 triliun), dikelola untuk perkuatan BUMN dan investasi, tanpa perlu Penyertaan Modal Negara (PMN) yang berbelit.
Berdasarkan catatan Katadata.co.id Danantara setidaknya mengantongi Rp 71,38 triliun dari total 8 BUMN. Jumlah ini akan bertambah dari dividen BUMN lainnya termasuk yang tidak berstatus terbuka (Tbk) seperti PT Pertamina, dan PT PLN.
Beberapa emiten pelat merah yang telah membayarkan dividen kepada pemegang saham adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). BRI sebelumnya telah mengumumkan pembagian dividen Rp 343,4 per lembar saham, dan Bank Mandiri mengumumkan pembagian saham Rp 466 per lembar.
Di dua bank pelat merah ini Danantara mencatat kepemilikan saham 80,6 miliar di BRI atau setara 53,19% dan 48,5 miliar saham di Mandiri atau setara 52%. Dari jumlah itu Danantara mengantongi Rp 27,68 triliun dari BBRI dan RP 22,62 triliun dan BMRI. Sementara dari BBNI dan BBTN, Danantara mengantongi masing-masing Rp 8,37 Triliun dan Rp 451 miliar.
Di luar sektor perbankan, dividen terbesar diperoleh Danantara dari TLKM dengan besaran dividen total yang diterima Rp 10,96 triliun. Angka ini diperoleh dari total kepemilikan saham 51,6 miliar lembar atau setara 52%.
Sementara itu besaran dividen yang diterima dari Jasa Marga adalah Rp 773,4 miliar, dari SMGR Rp 332,6 miliar dan Rp 193,5 miliar dari INCO. Kepemilikan saham Danantara di INCO adalah 34% melalui PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID.
Perolehan Dividen Danantara dari 8 BUMN | |||
Perusahaan | Dividen Per Saham | Total Dividen Diterima | Kepemilikan Saham |
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) | Rp 343,4 | Rp 27,68 triliun | 80.610.976.875 setara 53,19% |
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) | Rp 466 | Rp 22,62 triliun | 48.533.333.333 setara 52% |
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) | Rp 374,05 | Rp 8,37 triliun | 22.378.387.749 setara 60% |
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) | Rp 53,37 | Rp 451,09 miliar | 8.420.666.647 setara 60% |
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) | Rp 156,23 | Rp 773,4 miliar | 5.080.509.839 setara 70% |
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) | Rp 96,21 | Rp 332,6 miliar | 3.457.023.004 setara 51,02% |
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) | Rp 212,46 | Rp 10,96 triliun | 51.602.353.559 setara 52,09% |
PT Vale Indonesia (INCO) | Rp 54 | Rp 193,5 miliar | 3.583.533.690 setara 34% |
Diolah dari hasil RUPST 8 BUMN