IPO Chandra Daya (CDIA) Emiten Prajogo Janji Bagi Dividen 40%, Ini Ketentuannya

Nur Hana Putri Nabila
19 Juni 2025, 08:50
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) berjanji akan membagikan dividen sebanyak 40% dari laba bersih tahun berjalan perusahaan usai menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).  Dari aksi korporasi ini, emiten orang terkaya di Indonesia Prajogo Pangestu  ini akan meraup dana segar hingga Rp 2,37 triliun.  

“Pembagian dividen akan menuruti arus kas dan rencana investasi perseroan, serta persyaratan yang dibebankan oleh utang perseroan, pembatasan peraturan dan persyaratan lainnya,” demikian tertulis dalam prospektus, Kamis (19/6). 

Pada tahun 2025, perseroan telah membagikan dividen tunai sebesar US$ 20 juta atau sekitar Rp 326,57 miliar yang diambil dari saldo laba bersih tahun 2024 CDIA sampai dengan 31 Desember 2024. Selain itu CDIA membuka peluang untuk membagikan dividen setiap tahun selama memiliki saldo laba positif setelah dikurangi dana cadangan. 

Namun, keputusan pembagian dividen sepenuhnya berada di bawah kewenangan Direksi dan harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Besaran dan waktu pembagian dividen akan mempertimbangkan sejumlah faktor, seperti laba bersih, kebutuhan investasi, arus kas, dan kondisi operasional perusahaan. 

Presiden Direktur Chandra Daya Investasi, Fransiskus Ruly Aryawan, mengatakan CDI Group hadir untuk merespons kebutuhan infrastruktur yang semakin kompleks dan saling terintegrasi, seiring pertumbuhan industri nasional dan regional. 

Dengan aset strategis dan lokasi di pusat kawasan industri terbesar di Indonesia, ia menyebut CDI siap menyediakan solusi infrastruktur yang andal dan mendukung transformasi industri ke depan. Lewat IPO ini, perseroan ingin memperkuat peran sebagai mitra pertumbuhan industri.

“Serta membuka peluang kolaborasi yang mampu mendorong pengembangan jangka panjang dan bernilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,“ kata Fransiskus dalam keterangan resminya, Kamis (19/6). 

Kinerja Usaha Chandra Daya Investasi (CDIA)

Hingga 31 Desember 2024, CDI Group membukukan pendapatan sebesar US$ 102,25 juta. Pendapatan ini ditopang oleh beberapa segmen utama, yakni penjualan listrik dan jasa kelistrikan sebesar US$ 80,44 juta, penjualan bahan bakar sebesar US$ 11,42 juta, serta pendapatan baru dari sewa kapal sebesar US$ 5,62 juta. Selain itu, kontribusi juga datang dari sewa tangki dan dermaga yang mencatatkan pendapatan sebesar US$ 4,77 juta.

Selain itu, laba bersih perseroan dan entitas anak naik sebesar US$ 30,80 juta dari US$ 1,89 juta pada 2023 menjadi US$ 32,69 juta pada 2024.

Berdasarkan prospektusnya, anak usaha TPIA itu akan melepas 12,48 miliar saham atau 10% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO yang dijadwalkan akan melantai di BEI pada 8 Juli 2025 mendatang.  Lewat IPO ini perusahaan akan melepas saham dengan harga antara Rp 170-Rp 190 per lembar saham.

Dalam IPO, CDIA akan menunjuk enam perusahaan sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Joint Lead Underwriters. Keenam penjamin emisi tersebut adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

Adapun kedua sekuritas yang dipakai CDIA dalam IPO ini sebelumnya juga pernah menjadi perusahaan penjamin efek dalam IPO entitas Barito Group yang terafiliasi dengan TPIA. 

Henan Putihrai menjadi perusahaan penjamin efek yang mengantarkan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) IPO pada Maret 2024 lalu. Saham CUAN kini sudah terbang 4.233% ke level Rp 11.875 sejak IPO. Saat IPO emiten afiliasi Prajogo Pangestu ini menetapkan harga di Rp 220 dan meraup dana segar Rp 371,8 miliar.

Sementara BNI Sekuritas merupakan perusahaan penjamin emisi efek untuk IPO PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang digelar Oktober 2023. Saham BREN juga meroket 546,15% sejak IPO dan kini berada di level Rp 6.300.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan