Cara Ikut IPO Chandra Daya (CDIA), Berapa Penjatahan Saham untuk Investor Ritel?


Pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Chandra Daya Asri Pacific Tbk (CDIA) dimulai. Hal ini ditandai dengan diumumkannya prospektus IPO anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) itu ke publik pada Kamis (19/6).
IPO Chandra Daya merupakan salah satu aksi korporasi yang dinanti oleh investor di pasar saham lantaran diyakini bisa memberikan keuntungan maksimal. Hal ini bercermin dari riwayat IPO entitas bisnis di bawah bendera Barito Group pilih orang terkaya Tanah Air Prajogo Pangestu.
Lewat IPO, CDIA melepas sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham atau setara 10% dari modal disetor perusahaan setelah IPO. Adapun nilai nominal saham yang ditawarkan adalah Rp 100 per saham.
Harga saham ditawarkan di kisaran Rp 170 hingga Rp 190 per saham. Jika seluruh saham terserap di harga atas, CDIA berpotensi meraih dana segar hingga Rp 2,37 triliun dari aksi korporasi ini.
Bagi investor yang ingin ikut serta dalam IPO CDIA sudah bisa mulai bersiap. Merujuk prospektus IPO, proses penawaran awal perdana saham akan berlangsung sejak IPO diumumkan hingga 24 Juni 2025 mendatang.
Adapun tanggal penjatahan akan berlangsung pada 4 Juli 2025 dan distribusi saham dilaksanakan pada 7 Juli 2025. Sebagai gong utamanya, CDIA selanjutnya akan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2028.
Lalu bagaimana caranya bagi investor yang ingin ikut dalam IPO CDIA? Berapa pula dana yang perlu disiapkan untuk bisa memesan saham Chandra Daya Investasi dan berapa jatah saham yang akan diperoleh. Berikut Katadata.co.id rangkumkan cara pemesanan IPO CDIA dan penjatahan untuk investor ritel.
Cara Ikut IPO dan Pemesanan Saham CDIA
Bagi investor ritel atau investor individu yang ingin melakukan pemesanan melalui sistem e-IPO milik Bursa Efek Indonesia. E-IPO adalah platform elektronik resmi yang dikembangkan oleh BEI dan OJK untuk memfasilitasi pemesanan saham IPO secara transparan dan terstandarisasi.
Daftar sekuritas yang terhubung ke e-IPO dapat ditemukan langsung di situsnya, yaitu www.e-ipo.co.id. Bila belum punya akun efek, investor harus lebih dulu membuka rekening di sekuritas tersebut, termasuk mengaktifkan Rekening Dana Nasabah (RDN) sebagai rekening penampung dana untuk transaksi saham.
Setelah memiliki akun efek dan mendaftar di e-IPO, investor dapat mulai memantau jadwal penawaran umum. Pada saat masa penawaran dibuka, investor bisa langsung melakukan pemesanan saham melalui akun e-IPO masing-masing.
Cara memesan di e-IPO adalah dengan memilih nama perusahaan yaitu Chandra Daya Investasi dengan kode ticker CDIA yang sedang membuka penawaran. Kemudian memasukkan jumlah saham yang ingin dibeli dan harga sesuai yang ditawarkan.
Sistem e-IPO akan secara otomatis mencatat pesanan dan mengelompokkan investor berdasarkan jumlah pemesanan, apakah masuk kategori ritel di bawah Rp 100 juta atau non-ritel. Investor bisa mengisi jumlah saham yang ingin dibeli dan menyelesaikan pemesanan selama masa penawaran berlangsung, yakni dari 28 Juni hingga 2 Juli 2025.
Setelah pemesanan dilakukan, selanjutnya investor tinggal menunggu penjatahan. Agar penjatahan sesuai dengan yang direncanakan, investor perlu juga mengetahui skema penjatahan yang sudah ditentukan.
Dua Skema Penjatahan Saham CDIA: Pooling dan Fixed Allotment
Merujuk prospektus IPO. penjatahan saham CDIA akan dilakukan pada 4 Juli 2025, dengan mekanisme gabungan antara Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment). Penjatahan terpusat berlaku bagi investor ritel yang memesan lewat e-IPO. Sedangkan penjatahan pasti ditujukan untuk investor institusi dan pemodal besar, melalui penjamin pelaksana emisi.
Dalam skema penjatahan pasti, penjatahan akan dilakukan oleh perusahaan penjamin dan pelaksana yang ditunjuk. Saat ini terdapat enam sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Joint Lead Underwriters.
Keenam penjamin emisi tersebut adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Mereka yang nantinya langsung menentukan siapa saja yang mendapat jatah saham.
Alokasi dapat diberikan kepada institusi seperti reksa dana, dana pensiun, asuransi, atau korporasi. Perusahaan juga mengalokasikan maksimal 10% dari saham IPO untuk program alokasi saham karyawan (employee stock allocation/ESA), jika ada.
Namun, sejumlah pihak dilarang mendapat jatah penjatahan pasti, seperti direktur, komisaris, pegawai, dan pemegang saham utama perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi, kecuali jika saham dialokasikan untuk pihak ketiga.
“Alokasi saham penjatahan pasti sebanyak-banyaknya yaitu selisih atas saham yang diterbitkan dalam IPO dengan saham yang dialokasikan untuk penjatahan terpusat,” demikian tertulis dalam prospektus, Kamis (19/6).
Hitungan Alokasi Saham IPO CDIA untuk Investor Ritel
Bagi investor ritel, skema penjatahan terpusat memberikan peluang alokasi berdasarkan beberapa ketentuan. Jika jumlah pesanan melebihi saham yang tersedia (oversubscription), maka sistem akan melakukan penjatahan awal sebanyak maksimal 10 lot per investor. Jika jumlah saham tidak cukup untuk menjatah semua investor dengan 10 lot, maka alokasi dilakukan berdasarkan waktu pemesanan.
Sisa saham setelah penjatahan awal akan dibagi secara proporsional sesuai sisa pesanan yang belum terpenuhi. Jika hasil perhitungan menghasilkan pecahan, pembulatan dilakukan ke bawah. Sisa saham dari pembulatan tersebut akan kembali dibagikan berdasarkan urutan waktu pemesanan.
Penjatahan pooling juga diatur berdasarkan golongan nilai IPO. Dengan nilai maksimal IPO CDIA mencapai Rp2,37 triliun, maka perusahaan termasuk dalam golongan IV. Dalam kondisi oversubscription, tambahan alokasi untuk pooling akan diambil dari porsi fixed allotment, dengan tambahan minimal:
- 5%, jika kelebihan permintaan 2,5–10 kali,
- 7,5%, jika 10–25 kali,
- 12,5%, jika lebih dari 25 kali.
Sistem akan menggabungkan seluruh pesanan dari satu investor. Dalam kondisi kelebihan atau kekurangan saham, sisa alokasi akan ditentukan berdasarkan waktu dan jumlah pesanan, serta disesuaikan hingga seluruh saham habis terdistribusi.
Jadwal IPO Saham CDIA
Salah satu hal yang harus menjadi perhatian investor saat ikut dalam penawaran saham perdana adalah memastikan jadwal-jadwal penting yang sudah diumumkan. Hal itu lantaran sistem di e-IPO akan otomatis terkunci dan tidak bisa melakukan pemesanan jika sudah melewati tanggal yang ditetapkan.
Berikut beberapa waktu penting selama IPO CDIA
- Penawaran awal perdana saham: 19-24 Juni 2025.
- Tanggal efektif IPO: 30 Juni 2025.
- Tanggal penjatahan: 4 Juli 2025
- Tanggal distribusi saham: 7 Juli 2025
- Masa penawaran umum perdana: 2-4 juli 2025
- Pencatatan saham di bursa: 8 Juli 2025