Manuver KRAS yang Bikin Harga Sahamnya Melonjak Hingga Disuspensi BEI
Lonjakan pada harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memicu Bursa Efek Indonesia melakukan penghentian sementara atau suspensi saham BUMN tersebut. Kenaikan harga saham KRAS terutama terdongkrak oleh kabar mulai beroperasinya kembali pabrik Hot Strip Mill (HSM) 1 setelahsempat berhenti selama 20 bulan.
Komisaris Utama Krakatau Steel Hendro Martowardojo menjelaskan, ada sejumlah langkah ekspansi yang akan dilakukan KRAS dalam jangka pendek hingga panjang. Di antaranya adalah mendukung sejumlah proyek strategis nasional.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Daniel Fitzgerald Liman menyampaikan dengan beroperasinya kembali pabrik HMS-1, maka perseroan siap memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri dengan kapasitas penuh.
“Langkah ini juga menjadi bagian dari dukungan perseroan terhadap program substitusi impor dan hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah,” kata Daniel dalam Public Expose yang digelar KRAS secara daring pada Jumat (11/7).
Dia juga mengatakan perseroan secara aktif akan memproduksi produk baja berkualitas tinggi dan bernilai tambah untuk mendukung kemandirian industri nasional serta memperkuat struktur industri hilir di dalam negeri.
Proyek Strategis KRAS
Menurut pemaparan Daniel, KRAS sedang aktif menjajaki kemitraan strategis, baik untuk pengembangan lini bisnis baru maupun memperkuat bisnis yang sudah ada. Salah satunya adalah keterlibatan perseroan dalam proyek strategis nasional yaitu pipanisasi transmisi gas Cirebon–Semarang. Proyek tersebut didukung oleh berbagai anak usaha KRAS.
“Kebetulan untuk kebutuhan pipa, KRAS merupakan satu-satunya supplier untuk bahan baku, pipa, gas di proyek Cirebon-Semarang,” kata Daniel.
Di bidang pengelolaan air, anak usaha perseroan, PT Krakatau Tirta Industri tengah mengerjakan proyek Desalinated Water di Sumbawa. Selain itu, perusahaan tersebut juga membangun instalasi pengolahan air baru (new water treatment plant) di Kerenceng dengan kapasitas 600 liter per detik, guna mengantisipasi pertumbuhan bisnis di kawasan industri Krakatau Steel di Cilegon.
Krakatau Steel juga sedang memperluas fasilitas logistik dan pelayanan industri. Proyek yang tengah digarap adalah pembangunan gudang terintegrasi (integrated warehouse) oleh anak usaha PT Krakatau Sarana Properti. Fasilitas ini ditujukan untuk memperkuat dukungan layanan kepada klien industri di kawasan Cilegon.
Tak hanya itu, proyek pengadaan kapal tunda juga sedang berlangsung di bawah pengelolaan anak usaha PT Krakatau Bandar Samudera, sebagai bagian dari peningkatan layanan pelabuhan dan logistik industri Krakatau Steel.
KRAS juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung program pemerintah dalam penyediaan 3 juta rumah, pengembangan infrastruktur nasional, serta mendorong peningkatan komponen dalam negeri untuk industri otomotif.
Selain itu, Krakatau Steel juga berencana mengembangkan ekosistem kawasan industri yang dimilikinya. Perseroan disebut masih memiliki sekitar 200 hektare lahan yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
“Ini jadi salah satu tolak ukur kebangkitan kami ke depan. Dengan pengembangan kawasan industri, tentu akan melibatkan investor dan potensi pendapatan dari penjualan lahan,” katanya.
Upaya KRAS Jaga Kepercayaan Investor
Hendro mengatakan, perseroan berkomitmen utuk terus menjaga kepercayaan investor melalui berbagai cara. Pertama, perseroan akan selalu melakukan komunikasi terbuka dengan investor.
"Kami terus memberikan penjelasan yang dibutuhkan oleh investor melalui berbagai media," kata dia.
Kedua, menurut dia, perseroan juga terus berupaya memperkuat fundamental bisnis di semua lini. Hal ini dilakukan melalui upaya mendorong pertumbuhan unit bisnis dan pelaksanaan efisiensi biaya agar Krakatau Steel tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan industri baja.
Ketiga dari sisi keuangan, manajemen tengah menyusun dan mengimplementasikan strategi penguatan struktur keuangan, yang menjadi salah satu fokus utama pada 2025. Tak hanya itu, Krakatau Steel juga menyatakan tengah aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak.
Kolaborasi ini dilakukan baik dengan instansi pemerintah, perusahaan domestik, maupun perusahaan internasional dari berbagai sektor.
"KRAS cukup agresif dalam menjajaki kerja sama lintas sektor, karena kami percaya kolaborasi adalah kunci dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," ujarnya.
Strategi Krakatau Steel Selama 2025
Daniel mengatakan, KRAS akan menggiatkan sejumlah strategi bisnis hingga akhir 2025. Langkah tersebut mencakup peningkatan efisiensi operasional hingga pengembangan proyek strategis untuk menopang pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
Dia menyebut pabrik HSM-1 akan menjadi motor penggerak utama pertumbuhan bisnis KRAS selama tahun 2025.
“Alhamdulillah, HSM-1 saat ini sudah kembali beroperasi dan penjualan kami terus meningkat. Ini jadi modal untuk terus meningkatkan efisiensi,” ujarnya.
Selain itu, perseroan juga sedang mengupayakan efisiensi biaya operasional, memperkuat sinergi antara anak usaha dan subholding serta memanfaatkan teknologi, khususnya digitalisasi menjadi prioritas lain dalam strategi jangka pendek dan menengah Krakatau Steel.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih solid dan berdaya saing tinggi di masa mendatang,” kata Daniel.
Perdagangan saham KRAS disuspensi sejak sesi pertama perdagangan saham pada Senin (7/7). Sebelumya, perdagangan saham KRAS juga sempat dibekukan pada Selasa (1/7) dan kembali diperdagangkan keesokan harinya. Adapun sebelum disuspensi, harga saham KRAS naik hingga 130% dalam sebulan terakhir.
