AKRA Raup Laba Rp 1,18 T pada Semester I, Siap Tebar Dividen Interim
PT AKR Corporindo TBK (AKRA) mencatatkan laba bersih pada semester I 2025 mencapai Rp 1,18 triliun, naik 17,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hampir seluruhnya atau Rp 989,99 miliar akan dibagikan kepada pemegang saham melalui dividen interim.
Berdasarkan keterangan perseroan di laman BEI, pembagian dividen interim ini sesuai dengan keputusan direksi yang telah memperoleh persetujuan komisaris pada 25 Juli 2025. Besaran dividen yang akan dibayarkan yakni Rp 50 per saham.
Adapun jumlah saham saat recording date pembagian dividen akan mencapai 19.799.600 saham, dengan mempertimbangkan penurunan jumlah saham treasury dari 320.655.000 saham menjadi 273.705.000 saham setelah pelaksanaan MSOP tahap 2.
"Sehingga jumlah nominal dividen interim yang akan dibayarkan mencapai Rp 989,99 miliar," demikian penjelasan AKR Corporindo, Senin (28/7).
Jadwal Pembagian Dividen
Perusahaan menetapkan tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 5 Agustus 2025 dan tangal ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 6 Agustus 2025. Tanggal cum dividen di pasar tunai ditetapkan pada 7 Agustus 2025, sedangkan ex dividen di pasar tunai pada 8 Agustus 2025.
Tanggal recording date pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen interim ditetapkan pada 7 Agustus. Sedangkan pembayaran dividen interim akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2025.
Perusahaan menjelaskan sejumlah data posisi keuangan pada semester I 2025 yang mendasari pembagian dividen, sebagai berikut:
- Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya: Rp 9,84 triliun
- Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk: Rp 1,18 triliun
- Total ekusitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk: Rp 11,75 triliun
Kinerja Keuangan AKRA Semester I 2025
AKR Corporindo mencatatkan laba bersih pada semester I 2025 naik dari Rp 1 triliun pada semester I 2024 menjadi Rp 1,18 triliun. Kinerja laba ini seiring dengan kenaikan pendapatan perseroan dari Rp 18,6 triliun menjadi Rp 21,4 triliun.
Mayoritas pendapatan AKRA masih berasal dari kontrak dengan pelanggan yang naik dari Rp 18,5 triliun menjadi Rp 21,3 triliun. Sedangkan pendapatan sewa naik Rp 136 miliar menjadi Rp 148 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan dan pendapatan juga naik dari Rp 17, 1 triliun menjadi Rp 19,1 triliun.
Adapun total ekuitas juga meningkat dari Rp 14,62 triliun menjadi Rp 14,98 triliun. Di sisi lain, total liabilitas turun dari Rp 18,5 triliun menjadi Rp 16,8 triliun, Sedangkan total aset turun dari Rp 33,1 triliun menjadi Rp 31,8 triliun.
