Pasang Surut Harga Emas Imbas Keputusan The Fed, Intip Daftar Harga Terbaru
Keputusan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed), untuk kembali menahan suku bunga acuannya berdampak langsung pada pergerakan harga emas global, termasuk di pasar domestik. Ketidakpastian arah kebijakan moneter yang ditunjukkan dalam pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell memicu koreksi harga emas batangan di dalam negeri.
Pada Kamis (31/7), harga emas batangan Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia turun tajam sebesar Rp 17.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.918.000 menjadi Rp 1.901.000. Harga buyback atau jual kembali juga terkoreksi menjadi Rp 1.746.000 per gram, turun dari Rp 1.764.000 dibanding hari sebelumnya.
Padahal sehari sebelumnya, harga emas sempat menguat menyusul ekspektasi bahwa The Fed akan memberi sinyal pemangkasan suku bunga. Namun harapan pasar pupus setelah Powell menegaskan bahwa bank sentral belum memiliki rencana konkret untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
“Kami telah belajar bahwa proses ini mungkin lebih lambat dari yang diperkirakan. Kami pikir kami masih memiliki jalan panjang untuk benar-benar memahami bagaimana tarif akan memengaruhi inflasi dan perekonomian," kata Powell dikutip dari kantor berita Associated Press, Kamis (31/7).
Sikap Hati-Hati The Fed Tekan Harga Emas
The Fed kembali menahan suku bunga jangka pendek di kisaran 4,25%–4,50%, untuk kelima kalinya tahun ini. Meskipun dua dari tujuh gubernur yaitu Christopher Waller dan Michelle Bowman menghendaki pemangkasan, mayoritas anggota komite memilih menahan suku bunga karena inflasi belum sepenuhnya turun.
Sikap hati-hati ini mengecewakan pelaku pasar yang sebelumnya berharap pemangkasan bisa dimulai pada September. Probabilitas pemangkasan suku bunga bulan depan pun turun dari 60% menjadi 45%, menurut CME FedWatch.
Reaksi langsung terlihat di pasar emas, yang biasanya sensitif terhadap arah kebijakan suku bunga. Saat suku bunga tinggi dipertahankan lebih lama, biaya peluang memegang aset non-yielding seperti emas menjadi lebih mahal, sehingga minat investor menurun.
“Pasar tampaknya menilai Powell menolak kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September,” kata Kepala Strategi Pasar di New York Life Investments Lauren Goodwin..
Harga emas dunia juga mengalami tekanan seiring sinyal hawkish dari Powell. Penurunan harga global ini langsung tercermin pada harga emas di dalam negeri, termasuk emas batangan produksi Antam.
Berikut daftar harga pecahan emas Antam per Kamis (31/7):
- 1 gram: Rp 1.901.000
- 5 gram: Rp 9.280.000
- 10 gram: Rp 18.505.000
- 50 gram: Rp 92.195.000
- 100 gram: Rp 184.312.000
- 1.000 gram (1 kg): Rp 1.841.600.000
Harga jual kembali (buyback): Rp 1.746.000 per gram.
Outlook Emas ke Depan Masih Dipengaruhi The Fed
Meskipun harga emas saat ini mengalami tekanan, sebagian ekonom memandang bahwa tren jangka menengah masih berpotensi positif terutama jika The Fed mulai memangkas suku bunga pada akhir tahun.
Ekonom Gus Faucher dari PNC Financial memprediksi bahwa The Fed baru akan mulai menurunkan suku bunga pada Desember, setelah melihat dampak lanjutan dari kebijakan tarif dan data inflasi. Ia menyebut tarif kemungkinan hanya akan meningkatkan inflasi secara sementara.
Namun, selama suku bunga tetap tinggi dan data ekonomi AS terutama inflasi dan ketenagakerjaan masih kuat, harga emas cenderung bergerak terbatas. Investor ritel di pasar logam mulia perlu memperhatikan dinamika ini sebelum melakukan aksi beli atau jual.
