Kredit Melesat 123%, Superbank Akhirnya Cetak Laba Rp 20 Miliar
PT Super Bank Indonesia (Superbank) membukukan laba bersih pada semester I 2025 mencapai Rp 20 miliar, berbalik dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang rugi Rp 188 miliar. Bank milik Emtek Group dan Grab ini mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai Rp 8,4 triliun, melesat 123% secara tahunan.
Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan menjelaskan, Superbank kini memiliki lebih dari 4 juta nasabah. Jumlah nasabahnya yang sebelumnya berada di bawah 1 juta saat masih bernama Bank Fama Internasional melonjak sejak berubah menjadi bank digital.
"Melalui integrasi yang mendalam dengan ekosistem seperti Grab dan OVO, kami telah mampu membangun kredibilitas, mempercepat adopsi, dan menyederhanakan pengalaman perbankan dalam kehidupan sehari-hari pengguna," ujar Tigor dalam siaran pers, Kamis (31/7).
Tigor menjelaskan, pertumbuhan kredit Superbank berkontribusi pada peningkatan total aset menjadi Rp 15 triliun, naik 122% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bunga bersih naik 171% menjadi Rp 667,6 miliar, didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bruto sebesar 237% menjadi Rp904,7 miliar. Hal ini mendorong kenaikan Marjin Bunga Bersih (NIM) menjadi 10,2%, naik dari 8,1% pada tahun sebelumnya.
Eefisiensi operasional juga meningkat secara signifikan, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) yang turun tajam menjadi 74,2% dari 149,9%. Kualitas aset juga tetap terkelola dengan baik, dengan NPL bruto menurun menjadi 2,0% dan NPL neto dipertahankan pada level rendah 0,98%.
Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) melonjak 748% secara tahunan menjadi Rp 8,4 triliun. Peningkatan signifikan ini didorong oleh inovasi tabungan berbasis ekosistem seperti OVO Nabung dari Superbank, produk rek-wallet (rekening e-wallet) yang memungkinkan jutaan pengguna OVO menabung secara instan melalui aplikasi e-wallet mereka.
