IHSG Sesi I Naik 1,17%, Saham COIN dan CDIA Bangkit
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 87,33 poin atau 1,17% ke level 7.571 pada penutupan perdagangan sesi pertama akhir pekan ini, Jumat (1/8).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham hari ini mencapai Rp 6,95 triliun dengan volume 15,20 miliar saham dan frekuensi sebanyak 950,5 ribu kali. Sebanyak 384 saham menguat, 247 saham terkoreksi, dan 325 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG pada sesi I hari ini mencapai Rp 13.663 triliun.
Harga saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang rontok dalam dua hari sebelumnya, melesat hampir 10% hingga siang ini. Harga saham CDIA naik 9,75% ke level Rp 1.630, sedangkan COIN naik 9,59% ke level Rp 800.
Dari sebelas sektor saham yang ada di BEI, sembilan sektor terpantau naik. Saham-saham infrastuktur dan bahan baku mencatat kenaikan terbesar mencapai 2,91%. Saham emiten tersebut yang berada di zona hijau, antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 2,11% ke Rp 2.910 dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang naik 3,47% ke Rp 2.980 per lembar saham.
Di sisi lain, bursa saham Asia justru kompak anjlok. Indeks Hang Seng terperosok 0,18%, Straits Times turun 0,07%, Shanghai Composite tergelincir 0,19%, dan Nikkei turun 0,50%.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, pasar tampaknya terbebani oleh tarif timbal balik baru Presiden AS Trump mulai dari 10% hingga 41% pada impor dari negara-negara tanpa kesepakatan perdagangan yang efektif hari ini. Sementara itu, survei swasta menunjukkan penurunan tak terduga di sektor manufaktur Tiongkok pada bulan Juli, memperkuat data resmi yang menandai penurunan bulanan keempat, di tengah hambatan perdagangan yang sedang berlangsung dan gangguan cuaca buruk.
“Di sisi lain pasar juga menantikan keberlanjutan hasil pertemuan perundiangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok,” kata analis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Jumat (1/8).
Meskipun para pejabat AS dan Tiongkok telah menyelesaikan perundingan perdagangan di Stockholm awal pekan ini, Presiden Donald Trump belum menyetujui perpanjangan gencatan senjata tarif yang berlaku. Sementara itu, data AS menunjukkan bahwa harga PCE inti dan harga umum melampaui ekspektasi pada bulan Juni. Hal ini memperkuat kekhawatiran tentang inflasi yang terus-menerus di sektor-sektor utama ekonomi, dan semakin memperumit prospek potensi penurunan suku bunga pada bulan September.
Investor kini mengalihkan perhatian mereka pada laporan ketenagakerjaan bulan Juli, yang diharapkan akan memberikan wawasan baru tentang kondisi pasar tenaga kerja dan membantu membentuk langkah kebijakan Federal Reserve selanjutnya. Dari dalam negeri, pasar mencermarti rilis data ekonomi dalam negeri. Aktivitas sektor manufaktur Indonesia meskipun mengalami kenaikan namun demikan masih berada di zona kontraksi.
Berdasarkan laporan S&P Global Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia tercatat sebesar 49,2, naik dari posisi 46,9 pada Juni. Dan menyampaikan kenaikan ini mencerminkan perlambatan laju kontraksi, namun indeks masih berada di bawah ambang batas netral 50 yang memisahkan ekspansi dan kontraksi.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan posisi neraca perdagangan Indonesia bulan Juni 2025 mengalami surplus sebesar US$ 4,1 miliar, sehingga mencatatakan selama 62 bulan beruntun mengalami surplus. Lalu inflasi tahunan Indonesia meningkat menjadi 2,37% pada Juli 2025, naik dari 1,87% pada Juni dan sedikit di atas proyeksi pasar sebesar 2,24%, sementara tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) 1,5% hingga 3,5%. Terjaganya laju inflasi, tentunya ini akan berpotensi memberikan ruang untuk BI pangkas suku bunganya.
“Penurunan suku bunga dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi lebih banyak, yang pada gilirannya dapat menopang pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Saham top gainers:
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) naik 12,33% ke Rp 1.230
- PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) naik 9,76% ke Rp 1.630
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) naik 5,12% ke Rp 9.750
Saham top losers:
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) turun 2,27% ke Rp 16.125
- PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) turun 1,56% ke Rp 1.265
- PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) turun 1,45% ke Rp 680
