Manuver BTN Lewat Layanan Private Banking, Incar Nasabah Saldo Rp 15 M ke Atas
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) akan melakukan ekspansi bisnis melalui sejumlah produk baru, mulai dari Paylater, kredit kendaraan bermotor, hingga layanan private banking. Khusus untuk layanan private banking, bank berkode saham BBTN ini mengincar nasabah dengan dana kelolaan Rp 15 miliar ke atas.
"Pada awal September 2025, kami akan buka segmen private banking, khusus yang memang rekeningnya di atas Rp 15 miliar. Sudah ada 409 nasabah kami yang memenuhi," ujar Direktur Network & Retail Funding BTN Rully Setiawan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/8).
Pihaknya juga berencana meluncurkan produk paylater hingga kredit kendaraan bermotor. Menurut dia, produk paylater memiliki potensi yang besar seiring meningkatnya permintaan nasabah terhadap segmen gaya hidup dan pengalaman. Sedangkan pembiayaan KKB, menurut dia, juga akan mulai ditawarkan kepada nasabah yang memenuhi syarat.
BTN Ingin Genjot Dana Murah
BTN juga mengaku akan fokus memperkuat penghimpunan dana murah (current account savings account/CASA) pada semester kedua tahun ini. Kontribusi CASA terhadap total dana pihak ketiga (DPK) BTN pada 2024 mencapai 54,1 persen, naik dibandingkan 2023 yang sebesar 53,7 persen.
Adapun pada kuartal I tahun ini saja, porsi CASA mencapai 51,1% atau meningkat dibandingkan periode yang sama sebelumnya sebesar 49,9 persen.
“Kalau kami melihat, kalau bisa, ya, di tahun ini bisa di atas 55%,” kata Rully.
Hingga akhir Mei 2025, DPK segmen retail BTN tercatat sebesar Rp65,65 triliun atau sekitar 93,5% dari target semester berjalan. Kontribusi DPK BTN masih didominasi tabungan institusi, sedangkan pertumbuhan dana ritel individu, terutama dari tabungan transaksional, memiliki ruang yang besar untuk peningkatan.
“Target dana ritel atau nasabah perorangan itu sekitar Rp 3 triliun per bulan, belum termasuk dari UMKM. Tren itu sudah terlihat sejak Juli dan diharapkan pertumbuhannya konsisten,” kata Rully.
Secara keseluruhan, BTN menargetkan pertumbuhan DPK sekitar 2% di atas pertumbuhan kredit. Adapun penguatan untuk penghimpunan dana murah dilakukan melalui sejumlah strategi antara lain mengonsolidasikan pengelolaan produk DPK, memperluas akuisisi berbasis ekosistem bisnis, serta mengakselerasi keterhubungan produk digital seperti Bale by BTN dan Bale Korpora by BTN untuk mendukung loyalitas nasabah berbasis transaksi.
Rully menegaskan bahwa penguatan dana murah dilakukan secara terukur dan berbasis eksekusi di lapangan, dengan memusatkan seluruh pengelolaan tabungan, giro, dan deposito ke dalam divisi khusus untuk pendanaan ritel. Langkah ini bertujuan memperkuat fokus pada penghimpunan dana murah yang berkelanjutan melalui produk-produk transaksional yang efisien dari sisi biaya dana (cost of fund/CoF).
Untuk menopang pertumbuhan dana ritel, BTN mengarahkan fokus pada tiga area strategis. Pertama, menggarap potensi nasabah UMKM dan nasabah payroll berdasarkan pemetaan nasional yang ditindaklanjuti oleh unit kerja di lapangan.
Kedua, memaksimalkan potensi bisnis lokal di sekitar kantor cabang, khususnya dari sektor properti, pendidikan, dan kesehatan.
Ketiga, memperkuat hubungan dengan nasabah eksisting khususnya yang terkait dengan core business BTN di Housing Ecosystem melalui peningkatan kepemilikan produk, termasuk integrasi layanan digital lewat Bale by BTN.
“Lewat pemanfaatan Bale, kami ingin memastikan setiap relasi nasabah tidak berhenti di pembukaan rekening saja, tapi berlanjut ke transaksi aktif dan hubungan jangka panjang yang produktif,” tambah Rully.
Sebagai upaya menciptakan basis pendanaan ritel yang berkelanjutan, Bale by BTN telah terhubung dengan rekening nasabah payroll sehingga memudahkan mereka dalam melakukan transaksi. Saat ini sebanyak 400.000 rekening payroll telah dikelola oleh BTN.
“Kalau sudah masuk ke BTN Payroll, layanan sudah lengkap, bisa mengajukan kredit ringan dan lain-lain. Kalau mau beli rumah, BTN siap melayani. Kami harap ke depannya Bale by BTN ini bisa menjadi marketplace untuk properti dan langsung terkoneksi payroll nasabah untuk memudahkan mereka bayar cicilan KPR,” kata Rully.
