Menilik Rencana IPO SMIP Anak Usaha Summarecon (SMRA), Bagaimana Prospeknya?
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dikabarkan tengah menyiapkan aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) terhadap anak usahanya di bidang investasi properti Summarecon Investment Property atau SMIP. Sinyal IPO ini diperkuat oleh pernyataan terbaru yang disampaikan manajemen.
Sekretaris Summarecon Agung, Lydia Tjio mengatakan perusahaan berencana melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi interim per 30 Juni 2025. Adapun tenggat lapor paling lambat 30 September 2025.
“Alasan dilakukannya audit atas laporan kuangan interim terkait dengan aksi korporasi yang direncanakan perseroan,” tulis Lydia dalam laporannya, dikutip Kamis (7/8).
Pernyataan Lydia memperkuat sinyal IPO yang sebelumnya diungkap Direktur Utama Summarecon Agung, Adrianto Pitojo Adi. Dalam pernyataan resmi Adrianto mengatakan rencana IPO anak usaha masih dalam tahap pertimbangan.
Adrianto mengatakan manajemen SMRA belum memutuskan waktu hingga kelanjutan prosesnya. Ia menyebut perusahaan masih akan melihat situasi dan kondisi pasar untuk melakukan IPO.
“Karena kami masih mengamati kondisi pasar,” kata Adrianto dalam paparan publik RUPST Tahun 2024, Kamis (12/6) lalu.
Katadata.co.id juga sempat meminta konfirmasi kepada Summarecon Agung ihwal rencana IPO ini. Namun, perusahaan belum menjawab hingga berita ini diterbitkan. Adapun rencana IPO ini sudah digadang-gadang sejak 2015.
Berdasarkan KB Valbury Sekuritas, Summarecon Agung (SMRA) menunjuk tiga penjamin emisi yakni Deutsche Bank, CLSA Securities, Mandiri Sekuritas terkait rencana penawaran saham perdana anak usahanya, yaitu Summarecon Investment Property.
Saat itu perusahaan menyatakan untuk menargetkan dapat mengantongi dana segar hingga US$ 200 juta melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Meskipun kondisi pasar belum membaik, SMRA yakin langkah IPO tersebut dapat terlaksana dengan optimal.
Terkait dengan rencana itu, induk usaha telah melakukan pelepasan asset kepada Summarecon Investment Property (SIP) dengan nilai tranksaksi mencapai Rp 6,19 triliun,” tulis KB Valbury Sekuritas dalam rumor IPO sepuluh tahun lalu, yakni 2015.
Kinerja SMRA Kuartal I 2025
Seiring dengan rencana aksi korporasi itu, apabila menilik kinerja keuangan terakhir perusahaan, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat penurunan kinerja keuangan pada kuartal I 2025. Pendapatan neto perusahaan turun 1,39% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 2,10 triliun, dibandingkan Rp 2,13 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sebagian besar pendapatan masih berasal dari segmen pengembang properti yang menyumbang Rp 1,33 triliun. Kemudian diikuti segmen properti investasi yang berkontribusi sebesar Rp 552,48 miliar, dan segmen lain-lain Rp 218,82 miliar.
