Dampak Masuknya Saham DSSA dan CUAN ke Indeks MSCI, Seperti Apa Prospeknya?

Nur Hana Putri Nabila
8 Agustus 2025, 18:10
Cara Investasi Saham
Pexels
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Masuknya emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan saham konglomerat RI Prajogo Pangesti PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) ke jajaran indeks bergengsi Morgan Stanley Capital International atau MSCI per Agustus 2025 menyorot perhatian. Sejumlah analis menyebut momen ini mencerminkan ekspektasi pertumbuhan.

Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, menyoroti potensi arus dana masuk atau inflow dan pola pergerakan DSSA dan CUAN. Ia menyebut masuknya DSSA & CUAN ke dalam MSCI Global Standard Index berpotensi memicu inflow signifikan dari dana institusi global. 

Hal ini karena indeks tersebut banyak dijadikan acuan oleh dana pasif. Berdasarkan historis kasus serupa, Liza menilai saham-saham yang masuk ke indeks ini umumnya mengalami lonjakan volume dan harga dalam 1–2 minggu sebelum tanggal efektif, akibat aksi front-running oleh investor ritel dan dana aktif. Namun, mendekati tanggal implementasi, pergerakan harga biasanya menjadi fluktuatif karena aksi ambil untung (sell on news).

“Berdasarkan pengamatan terakhir KIWOOM RESEARCH, Foreign Net Buy telah masuk ke IHSG (all market) selama 3 hari terakhir (6-8 Aug) sebesar Rp 1,65 triliun,” ucap Liza dalam risetnya, Jumat (8/8).

Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai lolosnya DSSA dan CUAN masuk ke MSCI Global didorong oleh beberapa faktor utama. Menurut Liza alasan pertama adalah lonjakan kapitalisasi pasar yang signifikan dalam 12 bulan terakhir. 

Alasan kedua, perbaikan likuiditas perdagangan, terutama pada saham CUAN setelah mencatat kenaikan harga tajam di semester pertama 2025. Adapun alasan ketiga, struktur kepemilikan publik dan free float yang kini telah sesuai dengan kriteria MSCI. 

Selain itu, Kiwoom Sekuritas menyebut DSSA unggul lewat kepemilikan aset energi terbarukan melalui PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) dan PLTU. Sementara CUAN menunjukkan ekspansi agresif melalui peningkatan aset batu bara dan penambahan cadangan eksplorasi.

Di sisi lain, apabila melihat harga sahamnya pada perdagangan hari ini, Jumat (8/8), saham DSSA ditutup melesat hingga 20% ke Rp 78.600. Volume yang diperdagangkan tercatat 10,78 juta dengan nilai transaksi Rp 839,96 miliar dan nilai transaksi tembus Rp 605,65 triliun. 

Sementara CUAN juga melesat pada perdagangan hari ini. Sahamnya melonjak 7,19% dengan volume perdagangannya 768,55 juta. Adapun nilai transaksinya sebesar Rp 1,25 triliun dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 175,94 triliun.

Dampak Jangka Panjang Emiten Baru Masuk MSCI

Lebih jauh, Kiwoom Sekuritas menyebut apabila semakin banyaknya emiten Indonesia yang masuk ke indeks global seperti MSCI akan berdampak positif terhadap reputasi Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pasar yang layak untuk dijadikan tujuan investasi. 

Dampak positif ini antara lain mencakup naiknya minat terhadap IPO di sektor-sektor strategis hingga dorongan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan tata kelola perusahaan. Tak hanya itu, adanya perluasan partisipasi investor institusi asing seiring membesarnya porsi Indonesia dalam portofolio global sebagai negara yang dianggap investable.

“Namun demikian, agar ini terjadi lebih luas, BEI perlu aktif mendampingi emiten baru dalam membangun struktur free float, governance, serta pelaporan yang kompatibel dengan kriteria indeks global,” ucap Liza.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...