Rugi GOTO Susut 78% Jadi Rp 580 M di Semester I, EBITDA Berbalik Positif

Nur Hana Putri Nabila
13 Agustus 2025, 18:13
GOTO
Dokumentasi perseroan
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan kinerja keuangan yang membaik pada semester I 2025.  Perusahaan teknologi ini mempertahankan tren positif  pendapatan perusahaan yang belum dikurangi oleh bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Grup selama tiga kuartal berturut-turut.

Pertumbuhan positif GOTO didorong oleh kinerja kuat di segmen layanan on-demand dan teknologi keuangan, yang memanfaatkan integrasi ekosistem, pengembangan layanan premium, serta kemitraan strategis. Perusahaan juga mencatat peningkatan nilai transaksi bruto dan mempertahankan momentum pertumbuhan pendapatan.

Berdasarkan laporan keuangannya yang dipublikasikan Rabu (13/8) GOTO membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan Rp 427 miliar hingga semester I 2025 dari sebelumnya rugi di 2024. Lini financial technology mencetak rekor tertinggi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 88 miliar didorong peningkatan keterlibatan pengguna dan kemitraan. 

Kemudian on-demand services mencetak EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 328 miliar, naik 264% yoy seiring dengan fokus integrasi ekosistem, layanan premium, dan penciptaan nilai tambah untuk mitra usaha. EBITDA Grup positif selama tiga kuartal berturut-turut mencapai Rp 292 miliar hingga Juni 2025.

Masih merujuk laporan keuangan, GOTO  mencatatkan  rugi bersih yang diatribusikan kepada entita s induk sebesar Rp 580,01 miliar hingga semester pertama 2025. Angka ini susut sebanyak 78,5% you dari rugi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,69 triliun pada 2024.

Lalu pendapatan bersih GOTO naik 10,6% yoy dari Rp 7,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp 8,55 triliun hingga Juni 2025. Secara rinci, pendapatan bersih perusahaan ditopang dari jasa pengiriman sebesar Rp 2,75 triliun. 

Pos pendapatan juga berasal dari imbalan jasa Rp 2,74 triliun, pinjaman Rp 1,64 triliun, imbalan jasa e-commerce Rp 416,37 juta, dan imbalan iklan sebesar Rp 236,12 juta. Ada pula pendapatan dari segmen lainnya sebesar Rp 769,85 juta. 

Laba usaha juga tercatat untuk pertama kalinya sebesar Rp 21 miliar sejalan dengan keberhasilan Grup memangkas rugi periode berjalan sebesar 77% yoy menjadi Rp 222 miliar. Di samping itu, GOTO mempertahankan momentum yang kuat dari sisi pendapatan dengan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) inti Grup naik 43% you mencapai Rp 89,8 triliun. 

Direktur Keuangan Grup GOTO, Simon Ho, mengatakan kinerja GOTO di kuartal kedua menegaskan kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi GOTO. Ia menyebut perusahaan membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan tertinggi sebesar Rp 427 miliar. 

Selain itu perusahaan mencatatkan arus kas dari aktivitas operasi yang disesuaikan positif sebesar Rp 313 miliar. Kinerja ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan peningkatan efisiensi biaya di seluruh ekosistem. 

“Seiring dengan skala yang kami kembangkan, kami mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas, untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham,” ucap Simon dalam keterangannya, Rabu (13/8).

Pedoman Kinerja 2025

GoTo menetapkan pedoman pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan. Perseroan optimistis pedoman EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun penuh 2025 sebesar Rp 1,4–Rp 1,6 triliun. 

Proyeksi ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal dari GOTO, yang semuanya tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko, termasuk meningkatnya persaingan pasar, inflasi biaya, kondisi makroekonomi, dan variabel lainnya.

Direktur Utama Grup GOTO, Patrick Walujo, mengatakan sepanjang kuartal kedua, GOTO mencetak rekor baru, seiring dengan GTV inti Grup, pendapatan bersih, EBITDA, dan EBITDA yang disesuaikan semuanya mencapai rekor tertinggi baru.

Ia menyebut investasi perusahaan di infrastruktur teknologi, termasuk keberhasilan migrasi cloud, telah menjadi faktor penting. Ditambah dengan perkembangan pesat strategi AI, ia mengatakan hal ini dinilai mampu mengatasi hambatan dan menempatkan perusahaan pada posisi yang baik untuk pertumbuhan di masa depan.

“Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja kami sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan, berfokus pada pelanggan yang mendukung kehidupan jutaan mitra  pengemudi dan mitra usaha di seluruh Indonesia,” ucapnya.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...