Aksi Ambil Untung Tekan Wall Street, Sentimen Tarif Trump Ikut Membebani

Nur Hana Putri Nabila
1 September 2025, 06:02
Wall Street
Wall Street
Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Wall Street Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (29/8) akibat aksi ambil untung investor, meski S&P 500 sempat mencetak rekor baru pekan ini dan Nvidia melaporkan kinerja keuangan solid.

S&P 500 turun 0,64% ke level 6.460,26, namun tetap mencatat kenaikan bulanan keempat berturut-turut. Nasdaq Composite terkoreksi 1,15% ke 21.455,55, dan Dow Jones Industrial Average merosot 0,20% atau 92,02 poin ke 45.544,88.

Dari sisi makroekonomi, Core Personal Consumption Expenditures (PCE), indikator inflasi utama acuan The Federal Reserve, naik 2,9% pada Juli 2025—sesuai perkiraan pasar dan tertinggi sejak Februari.

Kepala Strategi Ekonomi Morgan Stanley Wealth Management Ellen Zentner menilai Bank Sentral AS (The Fed) masih membuka peluang pemotongan suku bunga, tergantung perkembangan pasar tenaga kerja dan risiko inflasi.

“Untuk saat ini, peluang masih mengarah pada pemotongan suku bunga pada September,” katanya dikutip dari CNBC, Senin (1/9).

Analis Investasi Baird Ross Mayfield menilai pelemahan pasar lebih disebabkan aksi ambil untung setelah indeks mencetak rekor, ketimbang respons terhadap data PCE.

“Angka PCE sebenarnya cukup baik, tetapi ada sedikit beban laba dan aksi ambil untung setelah indeks mencapai rekor tertinggi,” ujar Mayfield.

Meski melemah di akhir pekan, kinerja indeks utama sepanjang Agustus tetap solid:

  • Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 3%
  • S&P 500 menguat hampir 2%
  • Nasdaq Composite naik 1,6%

Investor Bersiap Hadapi Bulan September 2025

Namun, investor mulai bersiap menghadapi September 2025, yang secara historis menjadi bulan dengan kinerja terburuk bagi saham AS. Sejak 1950, S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq rata-rata mencatat penurunan terbesar pada bulan ini, dengan S&P 500 melemah rata-rata 0,7% dalam 10 tahun terakhir menurut data Bespoke.

Di sektor saham individual, Nvidia turun lebih dari 3%, dipicu laporan The Wall Street Journal bahwa Alibaba mengembangkan chip canggih untuk mengisi celah penjualan Nvidia di Cina. Sebaliknya, saham Alibaba di AS melonjak sekitar 13%.

Sementara itu, kekhawatiran soal kebijakan tarif AS membebani pasar. Caterpillar memperingatkan potensi kerugian hingga US$ 1,5–1,8 miliar, sehingga sahamnya turun lebih dari 3%. Gap Inc. juga menyatakan tarif impor akan menekan laba, menambah sentimen negatif hingga akhir pekan.

Menurut Ross Mayfield dari Baird, kabar tersebut menambah sentimen negatif hingga perdagangan akhir pekan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...